BeritaBerkala: Portal Informasi Harian hingga Bulanan
Berita  

Harga Kaos Partai Diturunkan Untuk Meningkatkan Penjualan

Pedagang atribut kampanye di Blok III Pasar Senin, Jakarta Pusat Mardiati terpaksa menurunkan harga dagangannya menjelang Pemilu 2024 ini. Penyebabnya: hingga 1 bulan menjelang masa kampanye Pemilihan Presiden dimulai, dagangannya tidak selaris Pemilu 2019.

Mardiati mencontohkan harga atribut yang dia kurangi harganya adalah kaos kampanye. “Sudah saya turunin, dulu yang harga Rp 35 ribu saja, bisa saya jual Rp 20 ribu sampai Rp 22 ribu,” kata Mardiati ditemui di kiosnya, Senin, (30/10/2023).

Kaos bukan satu-satunya produk alat kampanye yang dibanting harga oleh perempuan 49 tahun itu. Dia mengatakan juga terpaksa menurunkan harga untuk bendera partai. Dia mengatakan saat ini mematok harga bendera partai berukuran 2×3 meter dengan harga Rp 175 ribu. “Ini aja ongkosnya Rp 175 ribu masih dibilang mahal,” kata dia.

Mardiati mengatakan kendati memotong harga, dirinya masih mendapatkan margin keuntungan dari penjualan itu. Meski demikian, tak jarang dia harus menombok untuk biaya pengiriman karena salah perkiraan berat kargo. “Kemarin aja saya nombok 8 kilogram,” kata dia.

Mardiati mengakui jumlah pesanan yang diterima oleh tokonya saat ini menurun drastis dibandingkan Pemilu 2019. Menurut dia, biasanya satu orang pemesan akan membeli sekitar puluhan ribu kaos dan atribut kampanye lainnya.

Menjelang Pemilu 2024, kata dia, satu orang hanya memesan ribuan atau ratusan atribut kampanye. Mardiati bahkan mengaku belum mendapatkan satupun pesanan untuk kepentingan kampanye calon presiden dan wakil presiden.

“Orang yang pesan 1.000 kaos itu aja sering tanya, bisa enggak pesan kaos 100, bisa enggak 200, padahal biasanya tuh paling sedikit kalau pakai foto 1.000 pesanan, sekarang 100 aja saya jual,” kata dia. Mardiati berat menerima pesanan dalam jumlah kecil, karena memperhitungkan biaya produksi.

Dia bercerita ada satu langganannya yang kerap memesan atribut kampanye dalam jumlah besar di Pemilu sebelumnya. Namun saat ini, langganan yang disebutnya anggota DPR itu memesan lebih sedikit. “Kartu nama aja beda jauh banget, dulu saat saya jual masih mahal itu pesannya ratusan boks, sekarang cuma 200,” kata dia.

Lesunya pemesanan jelang Kampanye juga dirasakan oleh Sawitri, pemilik Toko Win Jaya. Kendati tidak sampai menurunkan harga, Sawitri mengakui jumlah pesanan kali ini masih 70% di bawah pesanan pada Pemilu 2019. Dia merahasiakan penurunan omzet yang dialaminya. “Kalau dulu orang pesan minimal 5.000 kaos, sekarang yang pesan 1.000 aja bisa dihitung,” kata dia.

Dia mengatakan pesanan atribut kampanye tahun ini juga seperti datang terlambat. Dia mengatakan tim kampanye partai baru memulai bertanya-tanya ke tokonya pada bulan September tahun ini. Padahal, kata dia, masa kampanye sudah akan dimulai pada November. Dia mengeluhkan waktu pemesanan yang mepet. “Ini mepet banget ya,” kata dia.

Sebagaimana diketahui, Komisi Pemilihan Umum telah mengagendakan jadwal Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif 2024. Proses pendaftaran capres dan cawapres telah ditutup pada 25 Oktober lalu. Proses akan dilanjutkan dengan masa kampanye Pemilu 2024 pada 28 November 2023 dan berakhir pada 10 Februari 2024. Setelahnya, masa tenang Pemilu 2024 berlangsung selama tiga hari. Hari pemungutan dan penghitungan suara dimulai 14 Februari 2024.