BeritaBerkala: Portal Informasi Harian hingga Bulanan
Berita  

Puan Mendorong Peningkatan Program ‘Anti-Bullying’ karena Banyak Kasus Perundungan Anak

Puan Mendorong Peningkatan Program ‘Anti-Bullying’ karena Banyak Kasus Perundungan Anak

KABARDPR.COM, JAKARTA- Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Pemerintah dan pihak terkait di bidang pendidikan untuk meningkatkan pengawasan di sekolah sebagai respons terhadap meningkatnya kasus perundungan oleh remaja. Selain itu, ia juga mendorong Pemerintah untuk meningkatkan program anti-bullying di lingkungan sekolah.

“Meningkatnya kasus perundungan yang dilakukan oleh anak di bawah umur harus menjadi evaluasi bersama. Pemerintah dan pihak terkait harus meningkatkan pengawasan di lingkungan pendidikan, terutama di sekolah-sekolah,” ujar Puan dalam keterangan resminya, Jumat (13/9/2024).

Beberapa kasus perundungan yang melibatkan anak di bawah umur antara lain kasus perundungan yang menimpa siswa sekolah negeri kejuruan di Gorontalo. Korban diduga dipalak dan dipaksa untuk menenggak minuman keras oleh beberapa siswa lainnya di lingkungan sekolah.

Selain itu, ada peristiwa tragis yang menimpa siswi SMP di Palembang, Sumatera Selatan. Anak perempuan berusia 13 tahun itu diperkosa hingga akhirnya meninggal dunia oleh 4 orang pelaku yang merupakan temannya. Usia pelaku berkisar antara 12 hingga 16 tahun.

Baru-baru ini, perundungan juga terjadi di salah satu SMP di Gowa, Sulawesi Selatan, di mana seorang siswa dianiaya oleh teman sekelasnya hingga terkapar. Video perundungan dengan aksi kekerasan itu menjadi viral di media sosial.

Puan menegaskan bahwa masih banyak kasus perundungan pada anak yang menunjukkan kekurangan pada sistem pendidikan di Indonesia. Ia menekankan pentingnya mencari akar masalah dan menyusun solusi yang komprehensif.

Puan juga menilai bahwa program anti-bullying di sekolah perlu diperbanyak, dengan Pemerintah harus menciptakan program pendidikan khusus untuk mengatasi masalah perundungan di sekolah. Edukasi mengenai bahaya perundungan dan dampaknya bagi korban dan pelaku menjadi hal yang penting untuk disosialisasikan kepada siswa.

Selain itu, sekolah dapat melibatkan pihak eksternal seperti lembaga anti-narkoba, psikolog, dan influencer pendidikan untuk membantu memberikan pembinaan kepada siswa. Puan juga menyoroti perlunya kegiatan di luar akademik, seperti kompetisi olahraga dan seni, agar anak-anak dapat mengembangkan diri dengan positif.

Puan menegaskan bahwa perlindungan anak dan remaja di sekolah harus menjadi prioritas utama, dan Puan mendorong terciptanya sekolah yang ramah bagi anak-anak dan remaja. Sekolah diharapkan menjadi tempat yang aman untuk belajar dan berkembang, tanpa kekerasan apapun.

Sumber: https://kabardpr.com/banyak-kasus-perundungan-anak-puan-dorong-perbanyak-program-anti-bullying/