Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, menyoroti insiden wasit sepak bola dalam pertandingan Aceh versus Sulteng di PON XXI yang diserang oleh pemain hingga terkapar. Syaiful Huda mendesak dilakukannya investigasi khusus terkait kejadian tersebut.
“Hal ini menjadi bukti bahwa ekosistem sepak bola kita belum dalam kondisi yang baik. Masih belum terlihat peningkatan yang signifikan dalam kualitas kompetisi, termasuk kualitas pemain dan perangkat pertandingan,” ujar Huda.
Huda juga menekankan pentingnya federasi dan pemangku kepentingan sepak bola untuk segera melakukan perbaikan. Menurutnya, tidak akan ada gunanya jika tim nasional kita meraih prestasi tinggi jika pondasi yang digunakan keropos. Oleh karena itu, perbaikan harus segera dilakukan agar tim nasional tidak mudah roboh terkena guncangan.
Selain itu, Huda juga menyoroti berbagai kekurangan yang terjadi dalam PON XXI kali ini, mulai dari ketidaksiapan infrastruktur, seperti venue pertandingan, akses ke venue, hingga ketersediaan konsumsi untuk atlet. Ia berharap agar hal ini menjadi catatan agar tidak terulang pada penyelenggaraan PON selanjutnya.
Dalam pertandingan perempat final Aceh versus Sulteng, terjadi insiden di mana pemain Sulteng memukul wasit hingga terkapar di lapangan. Insiden ini menimbulkan protes dan kekacauan dalam pertandingan tersebut. Akhirnya, pertandingan berakhir imbang 1-1 setelah Aceh mendapatkan penalti kedua.
Di akhir pertandingan, Sulteng memilih untuk tidak melanjutkan pertandingan sehingga Aceh dinyatakan sebagai pemenang karena Sulteng mengundurkan diri. Dengan demikian, Aceh melaju ke babak semifinal.