BeritaBerkala: Portal Informasi Harian hingga Bulanan
Berita  

Biden Kritik Netanyahu dengan Tegas, Hubungan Aliansi Terancam!

Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa Israel telah kehilangan dukungan atas pengeboman “tanpa pandang bulu” di Gaza dan menyebut pemimpin Israel Benjamin Netanyahu harus berubah. “Keamanan Israel bisa saja bergantung pada Amerika Serikat, namun saat ini Israel memiliki lebih dari Amerika Serikat. Israel memiliki Uni Eropa, memiliki Eropa, dan memiliki sebagian besar dunia… Namun mereka mulai kehilangan dukungan tersebut dengan pemboman tanpa pandang bulu yang terjadi,” kata Biden pada Selasa (12/12/2023), seperti dikutip Reuters. Pernyataan Biden mengenai cara Netanyahu menangani perang Israel di Gaza tersebut menjadi paling kritis sejauh ini. Hal ini sangat kontras dengan dukungan literal dan politisnya terhadap pemimpin Israel beberapa hari setelah serangan militan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober lalu.

Pernyataan Biden, yang dikeluarkan pada acara penggalangan dan di hotel di Washington, membuka jendela baru terhadap percakapan pribadinya yang blak-blakan dengan Netanyahu, yang telah berselisih paham dengannya selama beberapa dekade. Biden menyinggung percakapan pribadi di mana Netanyahu membahas AS pernah mengebom Jerman, bahkan menjatuhkan bom atom, sehingga banyak warga sipil tewas. “Ya, itu sebabnya semua lembaga ini didirikan setelah Perang Dunia Kedua untuk memastikan hal itu tidak terjadi lagi… jangan membuat kesalahan yang sama seperti yang kita lakukan pada 9/11. Tidak ada alasan mengapa kita harus berperang di Afghanistan,” kata Biden.

Pada penggalangan dana yang dihadiri sekitar seratus orang, termasuk sejumlah orang Yahudi, Biden juga secara khusus menyebut politisi sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir, yang juga merupakan menteri keamanan nasional Israel. Biden mengatakan “ini adalah pemerintahan paling konservatif dalam sejarah Israel,” menambahkan bahwa Netanyahu harus “berubah,” dan “pemerintahan di Israel membuat hal ini menjadi sangat sulit.” Dia juga mengatakan bahwa pada akhirnya Israel “tidak bisa mengatakan tidak” terhadap negara Palestina, yang ditentang oleh kelompok garis keras Israel. “Kita mempunyai peluang untuk mulai menyatukan kawasan… dan mereka masih ingin melakukannya. Namun kita harus memastikan bahwa Bibi (Netanyahu) memahami bahwa dia harus mengambil tindakan… Anda tidak bisa mengatakan tidak ada negara Palestina.”

Biden telah menyatakan dukungan kuat terhadap operasi militer Israel melawan militan Hamas di Gaza, namun ia dan timnya telah menyatakan keprihatinan yang semakin besar atas kematian warga sipil Palestina. Komentar tajam Biden bertepatan dengan penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan yang bersiap melakukan perjalanan ke Israel untuk melakukan pembicaraan dengan kabinet perang Israel.

Sementara Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa bahwa Israel telah menerima “dukungan penuh” dari AS atas serangan daratnya ke Gaza dan bahwa Washington telah memblokir “tekanan internasional untuk menghentikan perang.” Namun Netanyahu menambahkan: “Ada perbedaan pendapat mengenai ‘hari setelah Hamas’ dan saya berharap kita akan mencapai kesepakatan di sini juga.”