BeritaBerkala: Portal Informasi Harian hingga Bulanan
Berita  

Bertambahnya Pembangkit EBT Mengurangi Biaya Produksi Listrik

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo optimistis harga listrik dari pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) akan semakin murah ke depan. Khususnya pembangkit EBT jenis Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB).

Menurut Darmawan jika berbicara mengenai biaya pokok produksi listrik lima atau tujuh tahun yang lalu, maka PLTU batu bara menjadi pilihan termurah yakni sekitar 5,5 sen per kwh. Sementara kondisi saat ini harga listrik dari pembangkit EBT sudah mulai bersaing.

Misalnya saja untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dipatok 4,5 sen per kwh dan Pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) 5,5 sen per kwh.

“Paradigma berpikir bahwa dulu kalau menambah energi baru terbarukan akan menaikkan biaya pokok produksi listrik maka di masa depan penambahan EBT bisa menurunkan biaya pokok produksi listrik,” ujarnya dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, dikutip Rabu (13/12/2023).

Selain itu, ia juga optimistis harga listrik PLTS dengan baterai ke depannya akan semakin murah. Adapun harga listrik PLTS dengan baterai saat ini dipatok sekitar 12 sen per kwh.

Darmawan menyadari harga tersebut masih tergolong masih cukup mahal. Namun apabila menengok 5-6 tahun sebelumnya, harga listrik PLTS dengan baterai dipatok di angka 35 sen per kwh.

Oleh karena itu, ia meyakini dengan adanya inovasi yang terus berkembang, harga listrik PLTS plus baterai bisa turun menjadi 3-4 sen per kwh. “Ini masih mimpi tapi kalau melihat suatu tren yang turunnya 70-80 sen ke depan kami punya keyakinan kita semua punya keyakinan,” kata dia.