BeritaBerkala: Portal Informasi Harian hingga Bulanan
Berita  

Warga Kibarkan Bendera Putih, Korban Tewas Mencapai 10.500 Jiwa

Sampai Kamis (9/11/2023), serangan Israel terhadap Gaza masih terus berlangsung. Banyak laporan yang menyebutkan bahwa rudal-rudal terus menghujani wilayah Palestina tersebut. Dalam update dari Al-Jazeera pada Rabu malam, disebutkan bahwa angka korban terus bertambah hingga mencapai 10.500 orang. Dari laporan CNBC International, Israel mengklaim telah berhasil menghancurkan ratusan terowongan bawah tanah milik Hamas.

Di sisi lain, CNN International menyebutkan bahwa warga Gaza berbondong-bondong mengibarkan bendera putih, menurut perintah evakuasi yang diberikan oleh Israel. Berdasarkan rangkuman CNBC Indonesia, jumlah korban tewas di Gaza telah mencapai 10.569 orang berdasarkan data terbaru Kementerian Kesehatan Gaza, dengan 4.324 orang lainnya mengalami luka-luka. Sebagian besar korban tewas dan luka-luka adalah anak-anak dan wanita. Sementara itu, di Israel sendiri, 1.400 orang tewas dan lebih dari 7.198 orang terluka. Namun demikian, Israel tidak mengindikasikan akan melakukan gencatan senjata.

Israel juga mengklaim telah berhasil menghancurkan 130 terowongan di Gaza, yang dianggap sebagai salah satu pencapaian selama operasi militer di wilayah Palestina tersebut. Terowongan tersebut diyakini berdiri sepanjang lebih dari 300 mil, dan Hamas telah menghabiskan puluhan tahun untuk membangunnya.

Sementara itu, Al-Jazeera memberitakan bahwa anak-anak di Gaza menghadapi kondisi kelaparan, penyakit, dan dehidrasi. Save the Children juga telah memperingatkan bahwa jumlah anak-anak yang telah tewas dalam beberapa minggu terakhir di Gaza melebihi jumlah anak yang tewas dalam satu tahun selama konflik sejak tahun 2019. Penutupan gerbang penyebrangan Rafah juga merupakan salah satu peristiwa terkini, yang dapat mempersulit warga Gaza untuk menyelamatkan diri.

Kondisi di Gaza semakin memprihatinkan ketika para pejabat PBB menyatakan bahwa bahan bakar untuk generator cadangan di fasilitas medis di Gaza utara akan habis dalam satu hari, dan bahwa Israel telah menghancurkan 45% dari seluruh unit perumahan di Gaza sejak 7 Oktober. Genjatan senjata pun mulai diinginkan oleh masyarakat, termasuk di AS dan Inggris. Para menteri luar negeri dari G7 juga telah memperingatkan Iran untuk mengendalikan kelompok bersenjata sekutunya.

Namun, di tengah kondisi yang semakin memburuk di Gaza, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tetap menolak gencatan senjata. Semua peristiwa ini menunjukkan bahwa konflik di Gaza masih jauh dari mencapai kesepakatan damai.