Israel telah melakukan serangan terhadap Jalur Gaza selama 45 hari berturut-turut sejak 7 Oktober 2023. Dampaknya, wilayah Palestina yang terkepung terus menghadapi bencana kemanusiaan yang semakin besar.
Berbagai sumber menginformasikan bahwa terdapat 13.000 korban tewas di Palestina, termasuk 5.500 anak-anak dan 3.500 wanita. Sedangkan korban luka-luka mencapai 30.000 orang, dan sekitar 75% di antaranya adalah anak-anak dan perempuan. Di Tepi Barat, tercatat 215 orang tewas dan lebih dari 2.750 luka-luka. Sementara di Israel, jumlah korban tewas sekitar 1.200 orang.
Perang ini juga menyebabkan total 48 jurnalis tewas. Komite Perlindungan Jurnalis dan Federasi Jurnalis Internasional melaporkan bahwa sebanyak 43 jurnalis Palestina, empat jurnalis Israel, dan satu jurnalis Lebanon telah tewas.
Pada Hari Anak Sedunia, Gaza dilanda kesedihan karena serangan Israel telah menewaskan 5.500 anak-anak. Di bawah reruntuhan, 1.800 anak dan 9.000 lainnya mengalami luka dan dampak trauma yang signifikan.
Pada akhirnya, pasukan Israel mengepung dan menyerang Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza. Tindakan ini menyebabkan 12 orang tewas dan puluhan luka-luka. Ribuan orang terkepung dalam fasilitas tersebut.
Situasi di Gaza semakin memburuk karena hujan, yang menyebabkan kondisi kemanusiaan semakin sulit bagi warga sipil dan pengungsi. Lebih dari 100 pengungsi dari Gaza dijadwalkan tiba di Turki untuk menerima perawatan medis.
Israel melihat insiden terkait Houthi sebagai bagian dari upaya Iran untuk memperluas pengaruh di wilayah tersebut, sementara Iran membantah terlibat dalam insiden tersebut. Ada kekhawatiran bahwa situasi ini dapat memicu konflik regional yang lebih luas.
Semua informasi ini adalah situasi terkini dari Palestina yang masih dilanda konflik dengan Israel. Semoga kedamaian segera bisa terwujud di wilayah tersebut.
