BeritaBerkala: Portal Informasi Harian hingga Bulanan
Berita  

PLN Memiliki 21 Lokasi Produksi Bahan Bakar Baru untuk Kendaraan

PT PLN (Persero) baru saja meresmikan 21 unit Green Hydrogen Plant (GHP) yang tersebar di seluruh Indonesia di PLTGU Tanjung Priok. Dengan 21 unit GHP ini, PLN mampu memproduksi 199 ton green hydrogen per tahun, dari yang sebelumnya hanya 51 ton hidrogen per tahun.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menjelaskan hasil produksi green hydrogen tersebut, sebanyak 75 ton per tahun digunakan untuk kebutuhan operasional pembangkit (cooling generator). Sementara 124 ton lainnya bisa digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, salah satunya untuk kendaraan.

Oleh sebab itu, PLN ke depan berencana untuk membuat Hydrogen Refueling Station (HRS) atau stasiun pengisian hidrogen untuk kebutuhan mobil berbahan bakar hidrogen.

“Nah sekarang sudah ada 21 unit yang tersebar utamanya di Jawa-Bali ada 20 unit, ada 1 unit di Sumatera yang ini siap dan sudah diresmikan untuk refueling sistem hydrogen yang nanti akan memasok ke station-station yang ada di beberapa tempat tentunya,” kata dia dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Selasa (21/11/2023).

Adapun, dengan rata-rata konsumsi hidrogen kendaraan 0,8 kg per 100 kilometer, maka 124 ton green hydrogen yang diproduksi bisa dipakai untuk 424 mobil per tahun yang bergerak 100 kilometer dalam sehari.

Angka tersebut bisa menurunkan emisi karbon hingga 3,72 juta kg CO2 dan mengurangi impor BBM sebesar 1,55 juta liter per tahun, mengubah energi impor menjadi energi domestik.

Sebagai informasi, 21 GHP milik PLN terdapat di PLTU Pangkalan Susu, PLTGU Muara Karang, PLTU Suralaya 1-7, PLTU Suralaya 8, PLTGU Cilegon, PLTU Labuhan, PLTU Lontar, PLTGU Tanjung Priok, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTGU Muara Tawar, PLTU Indramayu, PLTGU Tambak Lorok, PLTU Tanjung Jati B, PLTU Rembang, PLTU Tanjung Awar-awar, PLTGU Gresik, PLTG Pemaron, PLTU Paiton, PLTU Grati, PLTU Pacitan, dan PLTU Adipala.