BeritaBerkala: Portal Informasi Harian hingga Bulanan
Berita  

Ekspor ‘Harta Karun’ dari Kalimantan-Papua Menghasilkan Keuntungan Rp 127 Milyar

Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan bahwa setiap minggunya ia sibuk menandatangani izin ekspor ikan hias, terutama Arwana. Permintaan ekspor komoditas ini meningkat pesat. Menurut Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Budi Sulistyo, Arwana termasuk dalam Appendix I CITES, sehingga ikan hias ini hanya bisa diperdagangkan jika berasal dari penangkaran dan memiliki izin ekspor. Arwana juga merupakan komoditas ekspor yang menghasilkan devisa besar untuk negara, dengan total US$ 8 juta atau sekitar Rp 127 miliar per tahun. China adalah negara tujuan utama ekspor Arwana ini. Jenis Arwana yang banyak diekspor adalah Arwana Super Red dari Kalimantan dan Arwana Jardini dari Papua. Keunikan Arwana Jardini terletak pada warna perak yang unik, sehingga menjadikannya daya tarik bagi ikan hias ini. Budi juga mengingatkan pelaku usaha untuk menjaga Arwana Jardini sebagai komoditas unggulan ekspor Indonesia. Arwana Jardini memiliki warna dasar hitam kecoklat-coklatan dengan bintik-bintik kuning keemasan. Jenis ini juga dikenal dengan sebutan Arowana Irian karena sering ditemukan di pulau Papua dan berasal dari Australia.