BeritaBerkala: Portal Informasi Harian hingga Bulanan
Berita  

Babak Terbaru Pertempuran antara Israel dan Hizbullah setelah Serangan di Dataran Tinggi Golan

Kelompok milisi Hizbullah menembakkan ratusan roket ke Israel yang mengakibatkan kebakaran hutan di Dataran Tinggi Golan. Kekhawatiran munculnya perang regional meningkat setelah sebuah proyektil jatuh di lapangan sepak bola di komunitas Druze di Dataran Tinggi Golan yang diduduki oleh Israel. Insiden ini menewaskan 12 anak-anak dan orang muda serta melukai 30 lainnya.

Hizbullah membantah bertanggung jawab atas proyektil tersebut, namun Israel menyalahkan kelompok Lebanon atas serangan tersebut. Israel juga mengatakan bahwa mereka menargetkan beberapa lokasi Hizbullah di seluruh Lebanon dan mengancam akan membuat Hizbullah “membayar harga yang mahal”.

Militer Israel mengklaim menemukan bukti di tempat kejadian yang menunjukkan roket Falaq-1 buatan Iran jatuh di lapangan sepak bola, dengan komandan Hizbullah yang diduga mengarahkan serangan dari lokasi peluncuran di Lebanon selatan. Hizbullah secara tegas membantah keterlibatan mereka dalam serangan tersebut.

Kondisi ini membuat kekhawatiran akan pecahnya perang, namun sejumlah ahli meyakini bahwa hal ini lebih merupakan kecelakaan daripada keinginan pihak-pihak terlibat untuk memulai perang. Iran juga ikut terlibat dalam konflik ini, dengan mengingatkan Israel agar tidak melakukan petualangan baru yang akan memicu perang.

Sementara itu, masa depan gencatan senjata di Gaza juga masih menjadi perhatian. Direktur CIA Bill Burns bergabung dengan sejumlah negara dalam upaya mencapai kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Konflik di Gaza menjadi akar penyebab konflik yang meluas di wilayah tersebut.

Insiden di Dataran Tinggi Golan yang diduduki melibatkan komunitas Druze, dimana sebagian besar anggotanya tinggal di wilayah tersebut yang masih diakui sebagai bagian dari wilayah Suriah oleh masyarakat internasional. Israel menduduki Dataran Tinggi Golan selama Perang Enam Hari tahun 1967, dan mencaploknya pada tahun 1981.

Selain itu, belum ada kejelasan apakah eskalasi terbaru antara Israel dan Hizbullah akan berdampak langsung pada negosiasi gencatan senjata di Gaza. Namun, keseluruhan situasi ini menggambarkan kekhawatiran akan pecahnya perang yang lebih luas di Timur Tengah.