Jumlah korban tewas dalam demonstrasi berdarah di Nepal telah mencapai 72 orang, dengan ratusan korban lain masih dalam perawatan intensif. Data ini dirilis oleh pemerintah setempat pada hari Minggu. Demo besar-besaran di Nepal yang dimulai sejak Jumat dipicu oleh ketidakpuasan warga terhadap kinerja pemerintahan Perdana Menteri KP Sharma Oli, terutama terkait dengan korupsi dan ketidakadilan. Generasi muda Nepal, yang mulai memprotes pemerintah mereka, merasa terganggu oleh gaya hidup mewah pejabat pemerintah yang diketahui melalui media sosial. Selain itu, berbagai kasus korupsi, seperti perjanjian pemerintah dengan Airbus pada 2017, telah memicu kemarahan masyarakat. Akibat dari provokasi ini, massa mulai menyerbu gedung-gedung pemerintahan dan rumah-rumah pejabat, termasuk parlemen, badan antirasuah, Mahkamah Agung, kantor polisi, dan kediaman presiden serta perdana menteri. Situasi ini menunjukkan bahwa ketidakpuasan dengan pemerintah masih terus meningkat di Nepal.
Korban Tewas Demo Nepal Meningkat Menjadi 72 Orang

Read Also
Recommendation for You
Taiwan telah memerintahkan evakuasi warga sebagai langkah antisipasi terhadap banjir dan tanah longsor akibat Super…
Setelah empat tahun militer merebut kekuasaan, rakyat Guinea akhirnya memberikan suara dalam referendum konstitusi baru…
Industri alat berat saat ini mengalami perkembangan pesat berkat dorongan teknologi yang semakin canggih. Manfaat…
Foto Internasional Potret Bandara-Bandara Eropa Lumpuh Berjemaah Terkena Serangan Siber 21 September 2025 08:30 Oleh…
Di China, muncul fenomena yang menarik perhatian, yaitu kaum muda pengangguran yang berpura-pura bekerja. Mereka…