Berita  

Perbandingan Kekuatan Militer NATO dan Rusia: Siapakah yang Lebih Unggul?

Ketegangan antara Rusia dan NATO kembali memuncak setelah pesawat nirawak Moskow melanggar wilayah udara Polandia dan jet tempur aliansi Barat dikerahkan untuk mencegatnya. Insiden ini dipandang sebagai eskalasi langsung pertama sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, yang mengundang kekhawatiran akan potensi perang terbuka antara dua kekuatan militer terbesar di dunia. Pihak militer Polandia mengecam pelanggaran ini sebagai tindakan agresif yang mengancam keselamatan warga negara dan menyoroti prinsip pertahanan kolektif NATO yang dapat memicu Pasal 5.

Kekuatan Militer NATO didominasi oleh Amerika Serikat, yang menjadi tulang punggung aliansi dengan anggaran pertahanan tahun 2023 mencapai US$916 miliar. Inggris juga berperan dengan anggaran sekitar US$74,9 miliar. Meski demikian, Amerika Serikat menekankan pentingnya Eropa untuk memperkuat upaya pertahanan guna menghadapi ancaman dari China. Sementara itu, keanggotaan NATO semakin diperkuat dengan masuknya Finlandia dan Swedia, meskipun tetap dihadapkan pada tantangan seperti sistem persenjataan yang beragam dan kekurangan amunisi.

Di sisi lain, Rusia telah meningkatkan anggaran pertahanannya menjadi 120 miliar euro pada tahun 2025. Meskipun memiliki jumlah tentara aktif yang lebih sedikit dari NATO, Rusia memiliki persenjataan yang cukup besar, walaupun masih di bawah total kolektif NATO. Terkait senjata nuklir, kedua pihak relatif seimbang meskipun ancaman terbesar terletak pada opsi penggunaan nuklir. Bila konflik berskala penuh terjadi, dampaknya dapat mencapai triliunan dolar dalam kerugian ekonomi global.

Analisis menunjukkan bahwa NATO memiliki kelebihan dalam perang konvensional berkat struktur komando yang terpadu, interoperabilitas, dan teknologi canggih yang dimilikinya. Namun, ancaman yang nyata tetap muncul dari opsi penggunaan senjata nuklir, yang dapat mengubah dinamika perang secara keseluruhan. Dalam situasi ini, kualitas senjata Barat mungkin menjadi keuntungan bagi NATO dalam pertempuran konvensional. Sesuai laporan dari Al Jazeera, keberhasilan dalam aspek ini mungkin dapat menghindarkan penggunaan senjata nuklir yang berpotensi merusak kedamaian global.

Source link

Exit mobile version