Berita  

Kontroversi Israel di Timur Tengah: Negara Arab Menolak Jadi Sasaran

Pemerintah Suriah mengutuk keras serangan udara Israel yang menargetkan berbagai lokasi di Homs dan Latakia pada Selasa (9/9/2025). Damaskus menyatakan aksi tersebut sebagai pelanggaran kedaulatan dan ancaman terhadap stabilitas di kawasan tersebut.

Menurut Kementerian Luar Negeri Suriah, serangan udara Israel merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan negara. Mereka juga menilai serangan tersebut sebagai ancaman langsung terhadap keamanan nasional Suriah dan stabilitas regional.

Meskipun tidak ada laporan korban jiwa atau kerusakan yang diumumkan oleh SANA, SOHR melaporkan bahwa jet tempur Israel menyerang pangkalan udara di Homs. Warga setempat dilaporkan mendengar ledakan keras namun tidak ada laporan korban jiwa. Di Latakia, serangan udara menargetkan barak militer dan ambulans telah dikerahkan ke lokasi.

Pemerintah Suriah menegaskan penolakan terhadap setiap upaya Israel yang dianggap sebagai pelanggaran kedaulatan. Mereka meminta masyarakat internasional, termasuk Dewan Keamanan PBB, untuk mengambil tindakan yang tegas guna menghentikan agresi Israel.

SOHR mencatat bahwa Israel sudah melakukan hampir 100 serangan sepanjang tahun 2025, termasuk serangan udara dan serangan darat, yang menyebabkan korban jiwa dan kerusakan. Frekuensi serangan Israel diyakini meningkat sejak jatuhnya rezim Bashar al-Assad, dengan lebih dari 500 serangan udara hanya dalam tiga pekan terakhir tahun tersebut.

Serangan terkini ini juga terjadi setelah enam tentara Suriah tewas dalam serangan drone Israel di Damaskus bulan sebelumnya. Aksi militer ini dilakukan di tengah dorongan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terkait visi “Israel Raya”, yang mendapat dukungan dari kelompok ultranasionalis dan memberikan klaim atas wilayah Lebanon, Suriah, Mesir, dan Yordania.

Source link

Exit mobile version