Polandia meningkatkan kewaspadaan militer secara drastis pada Rabu (3/9/2025) dengan mengerahkan jet tempur, menyiagakan pertahanan udara berbasis darat, serta mengaktifkan sistem radar pada kesiapan maksimum. Langkah ini dilakukan sebagai upaya pencegahan untuk melindungi wilayah udara dan keselamatan warga sipil setelah Rusia melancarkan serangan jarak jauh besar-besaran terhadap sejumlah fasilitas di Ukraina.
Komando Operasional Angkatan Bersenjata Polandia menyatakan bahwa langkah tersebut diambil dalam koordinasi dengan NATO. Jet tempur sekutu juga dikerahkan di langit Polandia, termasuk F-35 milik Angkatan Udara Belanda. Serangan Rusia terhadap Ukraina semakin meningkat, dengan pesawat Polandia dan sekutu beroperasi secara intensif untuk menjaga keamanan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menggambarkan serangan Rusia sebagai sesuatu yang masif, dengan 500 drone serang dan 24 rudal yang menyasar infrastruktur sipil. Rusia semakin agresif dalam serangannya terhadap Ukraina, merusak banyak fasilitas sipil dan infrastruktur kunci.
Pertemuan antara Presiden Amerika Serikat dan Presiden Rusia di Alaska pada Agustus lalu tampaknya tidak mampu meredakan ketegangan antara kedua negara. Serangan Rusia terhadap Ukraina semakin intens, sementara Rusia mengklaim berhasil menghancurkan target-target militer Ukraina dalam serangan mereka.
Situasi di wilayah Eropa Timur semakin memanas dengan konflik di Ukraina. Upaya pencegahan yang dilakukan oleh Polandia dan reaksi NATO menunjukkan ketegangan yang semakin meningkat di kawasan tersebut. Perkembangan selanjutnya diharapkan dapat mengarah pada penyelesaian damai yang menguntungkan semua pihak.
