NATO telah mengerahkan jet tempur, termasuk dari Polandia dan Swedia, sebagai respons terhadap serangan rudal besar-besaran yang dilancarkan oleh Rusia ke Ukraina pada Senin malam waktu setempat. Serangan tersebut mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka, termasuk anak-anak. Militer Polandia menegaskan aktivasi semua prosedur yang diperlukan untuk memastikan keamanan wilayah udara, dengan jet tempur dan sistem pertahanan udara berbasis darat siap diluncurkan. Angkatan Udara Swedia pun bergabung dalam patroli udara di Polandia dengan melibatkan jet tempur Gripen.
Serangan udara Rusia yang tercatat sebanyak 280 kali dalam semalam, dengan berbagai jenis rudal dan drone, mengakibatkan kerusakan signifikan di beberapa wilayah Ukraina. Wali Kota Kremenchuk, Vitalii Maletskyi, mengecam tindakan Rusia sambil menyoroti ketidak-konsistenan Putin dalam upaya perdamaian. Serangan tersebut dilakukan hanya beberapa jam setelah pertemuan antara Presiden AS, Donald Trump, dengan Presiden Ukraina dan pemimpin Eropa lainnya di Gedung Putih.
Kendati demikian, Militer Polandia menegaskan tidak ada pelanggaran wilayah udara negaranya dan operasi udara dihentikan setelah ancaman mereda. Kondisi geopolitik yang semakin tegang di kawasan tersebut menarik perhatian dunia internasional dan menunjukkan eskalasi konflik yang memprihatinkan.
