Iran telah melakukan eksekusi terhadap tiga pria yang dituduh memata-matai Israel, menimbulkan ketegangan lebih lanjut antara kedua negara yang sudah bersitegang. Eksekusi dilakukan setelah para terduga mata-mata tersebut dinyatakan bersalah atas kolaborasi dengan dinas intelijen Israel, dengan identitas mereka segera diungkapkan. Iran menegaskan bahwa mereka tidak akan mentolerir upaya apa pun yang merusak keamanan negara mereka.
Sebelumnya, Iran juga telah menggantung dua pria pada hari Minggu atas tuduhan yang sama, serta mengeksekusi seorang pria lain yang dituduh memata-matai untuk Mossad. Sementara Israel belum memberikan komentar resmi mengenai eksekusi tersebut, namun secara konsisten menolak tuduhan spionase yang dilontarkan Iran.
Ketegangan antara Iran dan Israel telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dipicu oleh program nuklir Iran, dukungan terhadap kelompok militan regional, dan operasi rahasia yang saling tuduh. Meskipun demikian, pada Selasa kedua negara sepakat untuk menggelar gencatan senjata. Namun, kelompok hak asasi manusia internasional tetap prihatin terhadap proses peradilan di Iran, khususnya terkait kasus-kasus spionase.
Organisasi seperti Amnesty International mendesak Iran untuk menghentikan eksekusi dan memastikan bahwa semua tahanan mendapatkan pengadilan yang adil dan transparan sesuai dengan standar internasional. Hal ini mencerminkan kompleksitas hubungan antara Iran dan Israel yang memerlukan pendekatan yang matang dan penuh kehati-hatian.
