Pernyataan dari juru bicara kelompok Hamas, Hazem Qassem, menyambut baik keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang sepertinya membatalkan usulannya untuk memindahkan lebih dari dua juta warga Palestina dari Gaza secara permanen. Hal ini disampaikan setelah Trump menegaskan bahwa tidak ada rencana untuk mengusir warga Palestina dari Gaza selama pertemuan dengan pemimpin Irlandia di Gedung Putih. Juru bicara Hamas menyatakan bahwa mereka mendukung keputusan ini asalkan diikuti dengan penegakan perjanjian gencatan senjata oleh Israel.
Sebelumnya, Trump telah mengusulkan AS untuk mengambil alih Gaza dan menyarankan agar penduduk Palestina dipindahkan ke negara-negara tetangga. Namun, perubahan sikap Trump terjadi setelah para menteri luar negeri Arab bertemu di Qatar untuk membahas rekonstruksi Gaza. Beberapa negara Arab dan utusan AS sepakat untuk terus melakukan konsultasi mengenai rencana rekonstruksi Gaza sebagai upaya untuk mendukung keberlangsungan proyek tersebut.
Pada pertemuan lainnya, Organisasi Kerja Sama Islam juga secara resmi mengadopsi rencana rekonstruksi Gaza yang diajukan oleh Liga Arab. Usulan ini dilakukan sebagai respons terhadap ancaman Trump untuk mengambil alih Gaza. Meski begitu, keputusan Trump yang mengubah rencana pengambilalihan Gaza memberikan harapan baru bagi warga Palestina di Jalur Gaza. Semoga rencana-rencana rekonstruksi Gaza dapat berjalan lancar dan membantu membangun kembali wilayah yang dilanda perang.
