Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming telah melewati 100 hari pertama. Momentum ini sangat penting karena memberikan gambaran tentang kinerja pemerintahan baru ke depan. Menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Kabinet Merah Putih berhasil menerapkan sejumlah kebijakan strategis, termasuk peluncuran 15 paket stimulus ekonomi, kenaikan UMP, penghapusan utang bagi UMKM, perpanjangan penyimpanan DHE di dalam negeri, serta program penurunan harga tiket saat libur Nataru dan program belanja murah Harbolnas, BINA, dan EPIC Sale. Airlangga optimis bahwa dengan langkah-langkah strategis ini, pemerintah bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% pada tahun 2028.
Selain itu, Presiden Prabowo telah menetapkan Asta Cita sebagai arah kebijakan nasional, fokus utamanya adalah memantapkan pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa di berbagai sektor. Pemerintah terus berupaya menjalin sinergi nasional untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di tengah tantangan global yang semakin kompleks. Program prioritas yang ditetapkan Presiden terkait dengan ketahanan pangan dengan tujuan menjaga harga pangan dan swasembada pangan.
Ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi merupakan aspek utama yang harus diperkuat untuk menghadapi tantangan ekonomi global. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk memastikan ketersediaan pangan dan melakukan upaya swasembada guna mengurangi ketergantungan impor. Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP-TPID) berhasil menekan inflasi menjadi 1,5%, lebih rendah dari sebelumnya. Ini menunjukkan kontribusi TNI-Polri dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional. Airlangga berharap TNI-Polri juga dapat menciptakan iklim usaha yang sehat dan kompetitif demi stabilitas perekonomian nasional.
