Berita  

Israel Bombardir Yaman: Penemuan Wawasan Baru

Perang Arab masih berlanjut, dengan Israel baru-baru ini melancarkan serangan udara ke Yaman. Serangan tersebut dilaporkan telah menghantam berbagai target seperti bandara internasional Sanaa, fasilitas militer, dan pembangkit listrik di Yaman. Kota Pelabuhan Hodeidah, Salif, dan Ras Kanatib di pantai barat Yaman juga menjadi sasaran serangan. Media kelompok Houthi melaporkan enam orang tewas dan sebelas orang luka akibat serangan tersebut.

Meningkatnya permusuhan antara Israel dan Houthi menjadi latar belakang dari serangan ini. Houthi, yang saat ini menguasai Yaman dan merupakan bagian dari aliansi “poros perlawanan” Iran, menjadi target serangan Israel. Serangkaian serangan udara dilaporkan telah dilakukan di bandara dan pangkalan udara Al-Dailami, serta pembangkit listrik di Hodeida. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Kepala WHO, bahkan berada di bandara Yaman saat serangan terjadi, menyebut salah satu awak pesawatnya terluka.

Militer Israel berdalih bahwa serangan dilakukan berdasarkan data intelijen untuk menargetkan titik-titik militer rezim Houthi, yang mereka klaim digunakan untuk kegiatan teroris dan penyelundupan senjata Iran. Israel mengklaim bahwa serangan mereka baru saja dimulai, sebagai respons terhadap Houthi. Reaksi dari Iran dan Hamas juga muncul, mengutuk serangan Israel dan menyebutnya sebagai agresi terhadap Yaman dan Palestina.

Sejak menguasai Yaman pada tahun 2014, Houthi telah terlibat dalam serangkaian konflik dengan negara-negara tetangganya, termasuk Israel. Serangkaian rudal dan serangan udara telah terjadi antara kedua belah pihak, memicu peringatan dan reaksi yang kuat. Kelompok Houthi masih terus berperang dan melakukan serangan di berbagai wilayah, menimbulkan ketegangan dan kekhawatiran terhadap kestabilan kawasan tersebut.

Exit mobile version