Adrian Newey, insinyur Formula 1 yang terkenal, kini mengambil tantangan baru di dunia balap. Bergabung dengan tim Aston Martin, dia memiliki kesempatan untuk merancang kursi tunggal untuk Fernando Alonso, salah satu pembalap hebat. Sebelumnya, Newey telah sukses membangun mobil-mobil kompetitif yang meraih banyak gelar dunia. Namun, ada sebuah “kutukan” yang menimpa pembalap yang pernah berhasil dengan mobil buatannya: setelah itu, tidak ada yang bisa menang dengan mobil yang dirancang oleh insinyur lain.
Dengan prestasi yang mengesankan, mulai dari Nigel Mansell hingga Max Verstappen, semua pembalap yang meraih kesuksesan dengan mobil Newey selalu gagal mencapai kemenangan dengan mobil dari insinyur lain. Meskipun terjadi cukup lama setelah pembalap tersebut memenangi gelar, pola ini terus berlanjut hingga saat ini. Tantangan terbesar kini adalah untuk Fernando Alonso, yang berusia 43 tahun ketika Newey merancang mobilnya untuk Aston Martin. Apakah pembalap Spanyol ini akan berhasil “mematahkan kutukan” ini dan meraih gelar juara dunia ketiganya? Semua akan terungkap di musim balap mendatang.
Dengan track record yang cemerlang dan sejarah “kutukan” yang menarik, perjalanan karier Adrian Newey dan para pembalap yang bekerjasamanya menarik untuk diikuti. Dari Williams hingga Red Bull Racing, insinyur asal Inggris ini terus menunjukkan keahliannya dalam merancang mobil balap yang kompetitif. Dengan demikian, dunia motorsport terus terdorong untuk melihat bagaimana kisah selanjutnya akan berkembang.
