Review Bantu Bagnaia: Mengapa Ini Bukan Tanggung Jawab Saya

Pada akhir pekan lalu di MotoGP Catalunya, Marc Marquez berhasil membuka selisih 187 poin dalam klasemen MotoGP. Dengan posisinya yang mendominasi, Marquez tampaknya akan merebut gelar juara kesembilan kalinya di GP San Marino di Misano. Namun, pada balapan Minggu, Alex Marquez berhasil menang, memangkas selisih poin menjadi 183 poin saja, sehingga membuat persaingan untuk gelar juara semakin ketat. Banyak yang berspekulasi bahwa Marquez sebaiknya tidak mengambil risiko berlebihan dalam perebutan gelar dengan Valentino Rossi di sirkuit sendiri.
Marc Marquez kemudian menanggapi spekulasi tersebut dengan tegas, menyatakan bahwa keputusannya untuk tidak menang di Montmelo tidak ada hubungannya dengan menghindari gelar di Misano. Barcelona adalah trek di mana Marquez merasa kurang nyaman sedangkan Alex Marquez meraih kesuksesan di sirkuit tersebut. Namun, Marc Marquez yakin bahwa di Misano angin akan berubah arah.
Dengan tekadnya yang kuat, Marc Marquez menyatakan keinginannya untuk mengalahkan adiknya, Alex Marquez, di Misano. Dia percaya bahwa karakteristik sirkuit tersebut lebih cocok untuk gaya balapnya. Ada spekulasi lain yang menyebutkan bahwa Marquez sebenarnya ingin adiknya yang menang sebagai persiapan untuk masa depan.
Ducati juga dinilai memiliki komitmen yang kuat untuk musim balap mendatang. Marc Marquez berpeluang besar untuk menjadi juara di Jepang jika mampu mengumpulkan tiga poin lebih banyak dari Alex di Misano. Namun, Marquez tetap memperingatkan bahwa setelah meraih gelar, fokus dan konsentrasi akan berkurang, sehingga berpotensi membuat kesalahan. Sebuah percakapan menarik antara Marc dan Pecco Bagnaia dalam acara ‘Inside Ducati’ juga turut membuka kesempatan untuk mengetahui pandangan Marquez terhadap rekan satu timnya. Kontras dengan itu, Marquez menegaskan bahwa dia bukanlah orang yang tepat untuk memberikan saran kepada Pecco, meski menginginkan yang terbaik untuk keberhasilan Ducati.

Source link

Exit mobile version