Francesco Bagnaia mengalami kualifikasi terburuknya dalam sejarah MotoGP di GP Catalunya. Bos tim Ducati, Davide Tardozzi, terkejut melihat pembalap dengan pole position sebanyak 25 kali itu start dari posisi 21. Meskipun meraih posisi ketujuh pada balapan, Bagnaia masih harus berjuang keras di trek lintasan. Di sisi lain, statistik menunjukkan performa Bagnaia mulai merosot sejak jeda musim panas.
Meski melakukan pemulihan yang solid di GP Catalunya, Bagnaia harus menghadapi kenyataan bahwa performanya mulai menurun seiring berjalannya musim. Manajer Umum Ducati, Gigi Dall’Igna, mengungkapkan bahwa perubahan swingarm pada motor Bagnaia menjelang balapan mungkin telah mempengaruhi nasibnya. Meskipun demikian, Bagnaia harus terus menghadapi tantangan untuk kembali ke performa terbaiknya.
Performa Bagnaia yang menurun juga memunculkan berbagai pendapat mengenai penyebabnya. Bagnaia sendiri berpendapat bahwa masalah motor dan kepercayaan diri yang hancur turut berkontribusi pada penurunan performanya. Tardozzi pun turut mengakui bahwa Bagnaia kurang percaya diri dengan motornya, yang menciptakan lingkaran sulit baginya untuk bangkit.
Dall’Igna tetap mendukung Bagnaia, namun mengakui bahwa pembalap asal Turin itu belum mampu kembali ke performa terbaiknya. Meskipun mengalami kesulitan pada musim ini, Bagnaia tetap optimistis untuk menemukan kembali penampilan terbaiknya di masa mendatang. Saat ini, Bagnaia harus fokus pada perbaikan performa dan mencari cara untuk kembali bersaing di kelas utama MotoGP.