Direktur Utama PT PLN Indonesia Power, Bernadus Sudarmanta, menegaskan komitmen PLN IP dalam mengembangkan pembangkit listrik energi baru dan terbarukan (EBT) guna mendukung target RUPTL 2025-2034 serta mempercepat transisi energi RI menuju Net Zero Emission 2060. PLN IP telah mempersiapkan berbagai teknologi EBT, termasuk teknologi solar photovoltaic (PV) terbaru yang telah diimplementasikan di Solar Farm di Kendal dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mencapai 44%. Selain itu, PLN IP juga sedang mengembangkan teknologi Battery Energy Storage System (BESS) dengan kapasitas besar, dan sedang mengkaji teknologi nuklir dan carbon capture untuk mengurangi emisi karbon.
Dalam hal pembiayaan, pembangunan pembangkit listrik dan transmisi di RUPTL 2025-2035 membutuhkan dana sebesar RP2.967 Triliun, dengan Rp2.134 Triliun di antaranya dialokasikan untuk pembangkit. PLN hanya mampu memenuhi sebagian kecil dari anggaran tersebut, dimana PLN IP sendiri bertanggung jawab untuk mengembangkan investasi sebesar Rp 300 triliun, sementara sisanya akan diberikan kepada Independent Power Producer (IPP).
Bagaimana strategi PLN IP dalam mengembangkan teknologi dan mendapatkan sumber investasi untuk pengembangan pembangkit listrik dalam 10 tahun ke depan? Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menyimak dialog antara Andi Shalini dengan Direktur Utama PT PLN Indonesia Power, Bernadus Sudarmanta dalam acara Squawk Box di CNBC Indonesia, yang diselenggarakan pada Kamis, 14 Agustus 2025.
