Coulthard dan Penyebab Runtuhnya Karier Ricciardo

Menurut David Coulthard, Daniel Ricciardo dulu dianggap sebagai pembalap muda yang menjanjikan dan menyajikan aksi balapan yang menarik. Namun, karier Formula 1-nya kemudian mengalami penurunan. Coulthard memberikan pandangannya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi hal ini dalam acara “High Performance”. Ricciardo mulai karirnya di Formula 1 dengan Red Bull Junior Team pada 2011 dan berhasil mencetak poin juara dunia pertamanya bersama Toro Rosso pada 2012 dan 2013. Keberhasilannya membawanya mendapat kursi reguler di Red Bull, di mana ia bahkan mengungguli pembalap empat kali juara dunia, Sebastian Vettel.

Namun, semuanya berubah ketika keseimbangan kekuatan di Red Bull bergeser dan Max Verstappen menjadi fokus tim. Hal ini mengakibatkan Ricciardo pindah ke Renault pada tahun 2018 dan akhirnya ke McLaren pada 2021. Meskipun Ricciardo seringkali berhasil memenangkan balapan, ia mulai mengalami tren penurunan performa yang membuatnya kehilangan tempatnya di McLaren kepada Oscar Piastri untuk musim 2023. Pada pertengahan musim 2023, Ricciardo kembali ke Red Bull dan bergabung dengan AlphaTauri sebelum akhirnya dipaksa meninggalkan tim tersebut lebih awal pada musim 2024.

Coulthard mengungkapkan bahwa penurunan performa Ricciardo mungkin disebabkan oleh beban yang terlalu lama dibawa oleh pembalap tersebut. Ia menjelaskan bahwa dalam hidup seseorang, terkadang beban tersebut dapat menghambat kemampuan untuk tampil maksimal. Ricciardo, yang berhasil meraih delapan kemenangan Grand Prix selama kariernya di Red Bull dan McLaren, diyakini Coulthard merasa bahwa segala sesuatunya terjadi terlalu cepat bagi pembalap asal Australia itu.

Meskipun demikian, Ricciardo sendiri meyakinkan bahwa semuanya baik-baik saja. Dengan demikian, karier Ricciardo yang penuh gejolak tetap menjadi sorotan dalam dunia balap Formula 1, dengan 8 kemenangan di bawah namanya.

Source link

Exit mobile version