Analisis Kinerja Red Bull: Apakah Ini Hasil Terburuk dalam 10 Musim?

Setelah pemberhentian Christian Horner oleh Red Bull Racing, tim ini mengalami penurunan hasil yang signifikan. Meskipun alasan di balik pemecatan Horner belum jelas, penurunan cepat Red Bull sejak 2023 selalu menjadi fakta yang sulit diabaikan. Sebelumnya, Red Bull mengalami masa kejayaan seiring dengan perubahan regulasi, tetapi kemunduran terbaru tim terjadi di tengah regulasi yang stabil, membuatnya sulit dipahami. Saat ini, Red Bull berada di posisi keempat dalam klasemen konstruktor, tertinggal jauh dari Mercedes dan Ferrari.

Pada tahun 2015, Red Bull finis di urutan keempat dalam kejuaraan konstruktor, dan kini mereka berpotensi mengulangi hasil buruk tersebut. Masalah keseimbangan mobil dan pemakaian ban yang tinggi menjadi tantangan bagi Red Bull. Namun, performa Max Verstappen menunjukkan harapan untuk performa yang lebih baik di balapan mendatang. Meskipun pencapaian Verstappen masih baik, rekan setimnya, Yuki Tsunoda, masih berkutat dengan masalah dan butuh dukungan lebih.

Helmut Marko, penasihat Red Bull, optimis bahwa Tsunoda akan menunjukkan peningkatan performa. Meskipun Verstappen masih memiliki peluang untuk memperebutkan gelar juara, ia merasa masih ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk bisa bersaing dengan pembalap lain. Dengan strategi dan peningkatan yang tepat, Red Bull dapat meningkatkan performa mereka dan menghindari hasil terburuk dalam 10 musim terakhir.

Source link

Exit mobile version