Balapan Grand Prix Belgia di Spa-Francorchamps menjadi perbincangan hangat. Dari mulai hujan deras yang turun di pagi hari hingga penundaan yang panjang sebelum balapan benar-benar dimulai.
Pendapat terbagi diantara para pembalap dan tim-tim F1. Carlos Sainz lebih mengutamakan keselamatan dengan menghargai keputusan manajemen balapan, sementara bos tim Ferrari, Frederic Vasseur, yakin tim-tim F1 siap untuk mengambil alih kontrol balapan jika terjadi masalah.
Di sisi lain, Red Bull Racing terkejut dengan penundaan yang terlalu lama. Hal ini membuat Helmut Marko dan Max Verstappen merasa kecewa dan meragukan keputusan tersebut. Namun, penundaan tersebut ternyata melalui proses panjang yang berdasarkan pada masukan dari para pembalap dan evaluasi kondisi lintasan.
Terkait dengan peraturan waktu maksimal balapan, tim-tim punya pandangan berbeda. McLaren dan Haas, misalnya, memiliki pandangan yang berbeda terkait waktu tiga jam yang harus diikuti sebelum balapan dianggap selesai secara resmi. Pembahasan panjang mengenai waktu dan cuaca menyebabkan balapan berlangsung dalam keadaan yang kurang ideal, meskipun di sirkuit yang legendaris seperti Spa-Francorchamps.
Penundaan balapan, masalah genangan air di lintasan, dan pertimbangan untuk standing start atau rolling start, semuanya menjadi faktor yang membuat balapan Grand Prix Belgia hari Minggu lalu menjadi tidak sesuai harapan. Faktor cuaca, kondisi lintasan, dan keputusan yang diambil oleh FIA memengaruhi jalannya balapan dan memberikan pelajaran penting bagi F1 mengenai bagaimana menangani balapan dalam kondisi basah. Itulah beberapa catatan dari balapan kontroversial di Grand Prix Belgia tahun ini.
