BeritaBerkala: Portal Informasi Harian hingga Bulanan
Berita  

Aktivis Mahasiswa dari Jawa Timur Menentang Kampanye Hitam dan Provokasi

Aktivis Mahasiswa dari Jawa Timur Menentang Kampanye Hitam dan Provokasi

KECAMAN TERHADAP AKSI MAHASISWA YANG MENYEBARKAN LEAFLET MENOLAK PELANGGARAN HAM DAN POLITIK DINASTI
KABARDPR – Aksi mahasiswa yang menyebar leaflet menolak pelanggaran HAM dan politik dinasti di 800 kampus di 35 provinsi di Indonesia, termasuk di Jawa Timur, mendapat banyak kecaman dari aktivis mahasiswa. Rumah Kebangsaan Jawa Timur, di antaranya Sekretaris Jenderal Rumah Kebangsaan Jawa Timur dan Ketua DPD IMM Jatim (Firdaus Suudi), Ketua PKC PMII Jatim (Baijuri), Ketua BADKO HMI Jatim (Ahmad Surya Hadi Kusuma), Ketua KMHDI Jatim (Gede Shandy), Ketua DPD GMKI Jatim (Hizkia), Korda BEMSI Jatim (Ahmad Roby Gunawan), Perwakilan BEM PTMI Jatim (Fiqi), dan Perwakilan Kelompok DPD GMNI Jatim (Dimas Irianda).

Aliansi Rumah Kebangsaan Jawa Timur menilai tindakan tersebut sebagai kampanye hitam yang dapat merusak kualitas demokrasi di Indonesia. Firdaus Suudi menyatakan bahwa mahasiswa harus melawan semua praktik kampanye hitam dan provokasi yang dapat merusak demokrasi.

Aktivis Rumah Kebangsaan berkomitmen untuk menolak dan melawan narasi kampanye hitam yang menganggu stabilitas politik nasional, karena hal tersebut dianggap dapat memancing polarisasi, memecah belah, dan menyesatkan. Rumah Kebangsaan mendorong demokrasi yang berjalan dengan aman, damai, dan jujur sehingga dapat melahirkan pemimpin yang membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.

Mereka juga menyampaikan sikap untuk mengecam aksi sekelompok mahasiswa yang menyebarkan berita dan narasi hoax sebagai kampanye hitam, mendesak Bawaslu untuk menanggapi aksi tersebut, dan menghimbau seluruh komponen mahasiswa untuk tidak menghasut masyarakat dengan bentuk kampanye yang dapat menganggu perjalanan demokrasi.

Exit mobile version