Perang Gaza terus berlanjut. Pada Rabu (3/1/2023), Israel membunuh Wakil Pemimpin Hamas, Saleh al-Arouri, dalam serangan pesawat tak berawak di Beirut, Lebanon, Selasa malam waktu setempat.
Sumber keamanan Lebanon dan Palestina telah mengkonfirmasi hal ini. Serangan dilakukan di tengah laporan bahwa Israel mengubah taktik perangnya, menarik sejumlah pasukan dan tank dari Gaza serta akan memfokuskan operasi “terlokalisasi” selama beberapa bulan ke depan.
Mengutip Reuters, Arouri (57) adalah pemimpin politik senior Hamas yang pertama kali dibunuh oleh Israel sejak Israel melancarkan serangan udara dan darat hampir tiga bulan lalu di Gaza. Serangan ini terjadi setelah Hamas mengamuk di kota-kota Israel pada 7 Oktober, sebagai balasan atas pendudukan yang dilakukan oleh Tel Aviv.
Serangan tersebut menewaskan enam orang di pinggiran selatan kota Daliyeh, benteng pertahanan Hizbullah. Dua sumber keamanan mengatakan pesawat tak berawak menargetkan sebuah pertemuan. Komandan sayap bersenjata Hamas di Lebanon, Samir Findi Abu Amer dan Azzam Al-Aqraa Abu Ammar, termasuk di antara korban tewas.
Pembunuhannya dapat meningkatkan risiko perang Israel-Hamas yang meluas ke luar Jalur Gaza. Arouri juga merupakan sosok penting dalam “perundingan” gencatan senjata Hamas-Israel. Ia menghabiskan waktu di Lebanon dan Qatar, untuk menyelesaikan konflik Gaza dan pembebasan sandera Hamas.
Pejabat Israel enggan mengakui bertanggung jawab dalam serangan tersebut dan menuduh Arouri sebagai otak serangan Hamas di Tepi Barat, yang diduduki Israel.
Sementara itu, Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati mengutuk serangan tersebut sebagai “kejahatan baru Israel” dan upaya untuk menarik Lebanon ke dalam perang. Ia meminta menteri luar negeri untuk mengajukan keluhan kepada Dewan Keamanan PBB. Mikati menyebut Israel telah melakukan pelanggaran baru terhadap kedaulatan Lebanon.
Balasan dari Iran, pendukung utama Hamas dan Hizbullah, menyebut pembunuhan Arouri “tidak diragukan lagi akan memicu gelombang perlawanan dan motivasi untuk berperang melawan penjajah Zionis”.
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah juga bereaksi. Ia memperingatkan Israel agar tidak melakukan pembunuhan apa pun di tanah Lebanon, dan bersumpah akan memberikan “reaksi keras”.
Serangan Israel ke Gaza sejauh ini telah menewaskan 22.185 orang. Kementerian Kesehatan Gaza Selasa mengatakan 207 orang telah terbunuh dalam 24 jam terakhir.