Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendorong PSSI dan Satgas Anti Mafia Bola Polri untuk menargetkan rumah judi online yang diduga menjadi sponsor klub sepakbola Tanah Air. Menurut LaNyalla, perjudian dalam bentuk apapun, tidak hanya merusak masyarakat tetapi juga membuat pertandingan sepakbola tidak fair. Fair play merupakan indikator penting dalam dunia persepakbolaan, bukan hanya di Indonesia.
“Saya meminta agar PSSI dan Satgas Anti Mafia Bola serius menyasar rumah judi online yang menjadi sponsor atau terlibat dalam pendanaan klub di Indonesia. Mereka merusak moral masyarakat dan sepakbola Indonesia. PSSI harus turut serta menelusuri ini. Jangan hanya terbatas pada upaya internal,” tegas LaNyalla saat berbincang dengan komunitas suporter bola yang tergabung dalam LaNyalla Academia, Selasa (19/12/2023).
Senator asal Jawa Timur itu mengatakan bahwa tindakan mencegah rumah judi menjadi sponsor klub akan menunjukkan keseriusan negara dan PSSI dalam menjadikan transformasi sepakbola Indonesia menjadi lebih baik. Terutama ketika rumah judi online tersebut menyedot uang warga Indonesia dalam jumlah fantastis.
“Kalau PSSI hanya sibuk dengan urusan internal, kasus-kasus kecil dipaksakan untuk membuat sepak bola bersih. Padahal rumah judi online yang merugikan warga dan merusak mental pemain dan klub terus berjalan. Inilah yang seharusnya menjadi fokus,” timpal LaNyalla.
Sebagai pihak yang pernah terlibat dalam dunia sepakbola Indonesia, LaNyalla mengakui kesulitan dalam mengatasi judi online di sepakbola Indonesia, tetapi yakin bahwa dengan keseriusan, PSSI bisa memutus hubungan rumah judi online tersebut dengan klub di Tanah Air.
“Seperti harapan masyarakat pecinta sepakbola Indonesia, saya juga berharap sepak bola yang bersih, permainan yang fair, yang akan berujung pada prestasi terbaik timnas,” tambahnya.
