Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan rapat terbatas mengenai Divestasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) kepada Holding BUMN Tambang Mind ID bersama beberapa menteri di Istana Kepresidenan, Rabu (8/11/2023). Dalam rapat tersebut, hadir Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.
Usai rapat, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga tidak mau membicarakan hasil keputusan rapat. Begitu juga dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang juga enggan berkomentar mengenai divestasi Vale. Saat ditanya kepada Menteri ESDM Arifin Tasrif, ia juga masih enggan membeberkan hasil keputusan rapat lebih detail dan berjanji akan mengumumkan hal ini pada hari Jumat pekan tersebut. Namun, ia memastikan bahwa porsi Indonesia akan menjadi mayoritas dalam perusahaan tambang asal Brasil tersebut.
Selain itu, ia juga menyebut bahwa dari hasil divestasi tidak ada lahan tambang yang akan diciutkan atau relinquishment sebagian blok konsesi yang dianggap tidak dikembangkan INCO.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah membuka suara mengenai rencana akuisisi saham PT Vale Indonesia oleh Holding BUMN Tambang Mind ID. Menurutnya, prosesnya masih terus berlangsung dan saat ini sedang dalam tahap diskusi.
Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining memiliki kewajiban divestasi 11%, namun dikabarkan Vale akan memberikan divestasi saham 14%. Dengan tawaran 14% divestasi saham tersebut, maka komposisi kepemilikan saham di PT Vale Indonesia Tbk akan berubah.
Artikel Selanjutnya
Soal Divestasi Saham Vale, MIND ID Pertanyakan Isu Ini