KABAR DPR – Seorang anggota kepolisian bernama AKP Andri Gustami terganggu dalam kasus gembong narkoba jaringan internasional, Fredy Pratama. Menanggapi masih adanya sejumlah kasus yang melibatkan anggota Polri ke dalam jaringan narkoba tersebut, Anggota Komisi III DPR RI Didik Mukrianto mendorong reformasi kualitas SDM di internal Korps Bhayangkara tersebut.
“Kemungkinan besar ada yang salah, institusi penegak hukum yang seharusnya menghentikan peredaran narkoba, justru masih ada anggotanya yang ikut menikmati hasil kejahatan tersebut,” ujar Didik Mukrianto, di Jakarta, Rabu (25/10/2023).
Menurut Didik, banyaknya kasus anggota kepolisian yang terlibat dalam peredaran narkoba merupakan tugas berat bagi Polri. Ia menilai, peningkatan pengawasan internal saja tidak cukup untuk menghentikan fenomena tersebut.
“Kasus besar saja sudah cukup banyak, apalagi kasus kecil-kecil yang tidak terdeteksi. Maka saya katakan, reformasi kultural dalam rangka memperbaiki integritas, moral, mental, dan kinerja personel Polri sangat diperlukan. Dan kasus-kasus seperti ini sangat merusak institusi kepolisian,” tutur Didik.
Legislator dari Dapil Jawa Timur IX ini juga menekankan pentingnya evaluasi anggota kepolisian secara berkelanjutan. Didik menyebut evaluasi bagi anggota Polri tidak hanya tentang kebebasan dari narkoba, tetapi juga tentang aktivitas sehari-hari mereka di luar tugas mereka sebagai anggota Polri.
“Bagian ini sangat penting dan signifikan. Karena melihat kasus AKP Andri, yang bersangkutan bahkan menawarkan diri untuk masuk dalam jaringan gembong narkoba,” ungkapnya.
Di sisi lain, Didik mendukung langkah tegas Polri yang tidak pandang bulu terhadap anggotanya yang terlibat dalam jaringan narkoba. Sama seperti Teddy Minahasa, AKP Andri dijatuhi hukuman Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) dari Polri.
“Tidak bisa dipungkiri, Polri juga tetap melakukan perbaikan dengan menindak tegas anggotanya yang terlibat dalam jaringan narkoba. Ini membuktikan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tidak memandang bulu terhadap siapa pun yang terlibat dalam jaringan narkoba, meskipun anak buahnya sendiri,” sebutnya.