BeritaBerkala: Portal Informasi Harian hingga Bulanan
Berita  

Resolusi Tentang Gaza Di PBB Ditolak Oleh Rusia dan China

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pada Rabu (25/10/2023) gagal mengambil tindakan terhadap perang Israel-Hamas. Rusia dan China menggunakan hak veto mereka terhadap resolusi yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS).

AS mengajukan resolusi yang mendukung “jeda kemanusiaan” untuk membiarkan bantuan masuk ke Gaza yang diblokade. Resolusi AS juga mendukung hak “semua negara” untuk membela diri dalam batas-batas wilayah sesuai hukum internasional. Namun, resolusi ini tidak menyerukan gencatan senjata penuh.

Rusia mengajukan proposalnya sendiri yang berusaha untuk mencapai “gencatan senjata kemanusiaan yang segera, tahan lama, dan dihormati sepenuhnya” dan “mengutuk semua kekerasan dan permusuhan terhadap warga sipil.” Sepuluh negara mendukung resolusi AS, tetapi Rusia dan China menggunakan hak veto mereka. Uni Emirat Arab (UEA) juga memberikan suara menentang, sementara Brasil dan Mozambik abstain.

Perwakilan Rusia, Vassily Nebenzia, mengatakan bahwa AS tidak ingin keputusan DK PBB memiliki pengaruh terhadap kemungkinan serangan darat Israel di Gaza. Ia juga menyebut resolusi AS sebagai dokumen yang sangat dipolitisasi dengan tujuan bukan untuk menyelamatkan warga sipil, tetapi untuk menopang posisi politik AS di kawasan.

Ini merupakan kali kedua resolusi terkait serangan ke Gaza batal karena veto. Pekan lalu, AS memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan jeda kemanusiaan dalam konflik Israel-Hamas karena resolusi tersebut tidak mengakui hak Israel untuk membela diri.

Dengan batalnya resolusi ini, Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, berargumen bahwa draf resolusi AS telah mengakomodir masukan dari negara-negara lain. Ia juga menuduh Rusia melakukan “perilaku sinis dan tidak bertanggung jawab” dengan mengajukan teksnya sendiri tanpa konsultasi dan dengan beberapa bagian yang bermasalah.

DK PBB diminta untuk merespons situasi mengerikan di Gaza secara nyata. Duta Besar UEA, Lana Nusseibeh, mengatakan bahwa DK PBB harus memberikan nilai yang sama terhadap kehidupan warga Palestina dan Israel. Majelis Umum PBB dijadwalkan untuk membahas perang tersebut.

Israel telah melakukan pengeboman di Gaza sejak 7 Oktober sebagai respons terhadap serangan Hamas yang menewaskan dan menculik banyak warga sipil. Lebih dari 6.500 warga Palestina telah terbunuh sejauh ini, dan khawatir jumlah korban akan bertambah jika Israel melakukan invasi darat ke Gaza.