Mustafa Kemal Atatürk, juga dikenal sebagai Gazi Mustafa Kemal Paşa, lahir di Selânik, Kesultanan Utsmaniyah, pada tahun 1881. Ia dianggap sebagai “Bapak Bangsa Turki” dan merupakan seorang perwira militer, pendiri, dan presiden pertama Republik Turki. Kemalisme merujuk pada ajaran teori ideologi sekularis dan nasionalis yang dikembangkannya.
Pendidikan militer Ataturk dimulai pada tahun 1893 di sekolah militer di Thessaloniki. Dia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Militer Istanbul dan lulus sebagai Letnan pada 1902. Keterampilannya yang luar biasa membuat kariernya cepat naik.
Salah satu contoh kepiawaian Ataturk saat memimpin pasukan adalah dalam Pertempuran Gallipoli. Pada 25 April 1915, dia memprediksi sekutu akan melakukan pendaratan di Semenanjung Gallipoli dan berhasil menahan serbuan musuh meski hanya dengan 500 orang personel, sementara pasukan sekutu berjumlah sekitar 15.000 orang.
Setelah Perang Dunia I, Ataturk fokus pada pemerintahan dan diangkat sebagai Presiden pada tahun 1920. Dia membubarkan pemerintahan Kesultanan Utsmaniyah dan mendirikan Republik Turki pada tahun 1923. Ataturk berhasil mempertahankan sisa-sisa Kesultanan Utsmaniyah dan memfokuskan diri pada pembentukan pemerintahan.
Ataturk melakukan reformasi besar, seperti mengganti alfabet Arab dengan alfabet Romawi, memberantas buta huruf di Turki, melarang cadar, dan mempromosikan kesetaraan bagi perempuan. Dedikasinya untuk memodernisasi Turki membuatnya dianggap sebagai bapak bangsa.
Dari sosok Ataturk, kita belajar bahwa seorang pemimpin harus cerdas, bisa melihat jauh ke depan, dan membuat rencana jangka panjang yang matang untuk membawa orang-orang yang dipimpin menuju kemenangan.