BeritaBerkala: Portal Informasi Harian hingga Bulanan
Berita  

RI Akan Segera Memiliki Pabrik Produksi 50 Ton Emas, Siapa Pemiliknya?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan telah mengunjungi smelter tembaga PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur. Smelter ini bisa mengolah emas hingga 50 ton per tahun.

Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas menyatakan bahwa smelter tembaga tersebut juga akan mampu mengolah mineral mentah berharga lainnya seperti emas dan perak. Smelter ini merupakan smelter single line terbesar di dunia, dengan kemampuan menyerap konsentrat tembaga sebanyak 1,7 juta ton per tahun dan menghasilkan produk katoda tembaga sebanyak 600 ribu ton per tahun.

Smelter ini juga akan menghasilkan produk sampingan, seperti emas dan perak murni sebanyak 6 ribu ton per tahun, asam sulfat sebanyak 1,5 juta ton per tahun, terak tembaga sebanyak 1,3 juta ton per tahun, dan gipsum sebanyak 150 ribu ton per tahun.

Selain itu, smelter ini akan menyerap tenaga kerja sebanyak 150 ribu pekerja, 98% di antaranya adalah tenaga kerja Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa smelter ini akan mampu mengekstrak emas hingga 50 ton per tahun. Smelter ini diyakini akan memberikan kontribusi besar bagi Indonesia, baik dalam hal pendapatan maupun dalam produksi hasil hilirisasi tambang.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo juga mengapresiasi progres pembangunan smelter ini, yang telah mencapai lebih dari 80% per akhir Oktober 2023. Dia menekankan bahwa proyek smelter ini sangat fundamental untuk meningkatkan daya saing Indonesia dan mengurangi ketergantungan terhadap impor beberapa material utama untuk ekonomi Indonesia. PTFI telah menginvestasikan US$ 2,9 miliar atau setara Rp 43 triliun hingga akhir Oktober 2023, dari total anggaran US$ 3 miliar.