Tepung almond semakin digemari di dunia kuliner karena dianggap sebagai bahan baku yang lebih sehat daripada tepung lainnya. Kandungan nutrisi yang berbeda membuatnya diminati oleh orang-orang yang mengikuti pola makan bebas gluten atau yang peduli akan kesehatan. Namun, klaim bahwa tepung almond lebih sehat tidak boleh dianggap enteng dan perlu ditinjau lebih dalam. Apakah manfaatnya sebanding dengan keunggulannya? Mari kita berbicara lebih lanjut berdasarkan penelitian nutrisi dan sudut pandang para ahli.
Tepung almond mengandung nutrisi penting seperti lemak tak jenuh tunggal, protein, karbohidrat, serat, vitamin E, magnesium, manganese, dan fosfor dalam jumlah yang signifikan. Selain itu, kandungan vitamin E dan magnesium ini diketahui memiliki manfaat bagi kesehatan, termasuk sebagai antioksidan dan pengendali gula darah. Tepung almond memiliki kandungan kalori yang lebih tinggi daripada tepung terigu, namun rendah karbohidrat, tinggi lemak, serat, dan protein.
Tepung almond cocok bagi mereka yang memiliki penyakit celiac atau intoleransi gluten karena bebas gluten. Indeks glikemiknya juga rendah sehingga membantu menjaga stabilitas gula darah. Selain itu, serat prebiotik yang terkandung dalam tepung almond mendukung kesehatan pencernaan. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa tepung almond dapat menjadi pilihan yang baik untuk diet keto karena rendah karbohidrat dan indeks glikemiknya yang rendah.
Namun, beberapa hal perlu diperhatikan terkait penggunaan tepung almond. Karena tingginya kandungan lemak, tepung almond memiliki kalori yang lebih tinggi dan bisa membuat makanan panggang menjadi lebih padat. Konsumsi berlebihan juga dapat mengganggu pencernaan dan meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal karena kandungan oksalat yang tinggi. Tepung almond juga cenderung lebih mahal dan tidak cocok bagi penderita alergi kacang.
Secara keseluruhan, tepung almond memiliki keunggulan nutrisi yang signifikan dan cocok bagi orang-orang dengan kebutuhan khusus seperti kontrol gula darah atau diet bebas gluten. Namun, konsumsinya perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi individu serta tidak selalu cocok untuk semua orang atau resep. Disarankan untuk mengonsumsinya dalam porsi yang wajar dan tetap melakukan penyesuaian resep sesuai kebutuhan.