Seruan untuk membentuk aliansi pertahanan bersama negara-negara Muslim semakin menguat menyusul serangan Israel ke sebuah kompleks perumahan di Doha yang menewaskan lima anggota Hamas dan seorang petugas keamanan Qatar. Dalam pertemuan darurat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Qatar pada Senin, Mesir dan Iran tampil di garis depan mendorong lahirnya pakta militer mirip NATO di kawasan Timur Tengah. Usulan ini dinilai sebagai langkah paling serius dalam beberapa dekade terakhir menuju pembentukan perjanjian pertahanan kolektif di dunia Islam. Seiring dengan eskalasi serangan Israel, para pemimpin Muslim kini menyoroti Israel sebagai sumber instabilitas regional. Pertemuan darurat OKI dipandang sebagai momentum krusial untuk menguji apakah seruan persatuan Muslim dapat diwujudkan dalam kerangka pertahanan bersama yang nyata.
Mesir mengusulkan pembentukan komando militer gabungan berbasis di Kairo, sementara pejabat senior Iran mendorong adanya koalisi yang lebih luas. Seruan ini didukung oleh Mohsen Rezaei, mantan komandan Garda Revolusi Iran, yang memperingatkan bahwa negara-negara seperti Arab Saudi, Turki, dan Irak bisa menjadi target berikutnya jika blok Muslim gagal bertindak tegas. Ulama senior Iran, Jalal Razavi-Mehr, juga mendesak pembentukan satu angkatan bersenjata Islam dengan doktrin pertahanan dan ofensif bersama. Namun, kalangan diplomasi menyuarakan nada lebih hati-hati, dengan Mehdi Shoushtari dari Kementerian Luar Negeri Iran menyebut bahwa masih terlalu dini untuk memformalkan pakta semacam itu, meskipun mengakui bahwa kondisi sekarang lebih kondusif dibanding masa lalu.
Pakistan, sebagai satu-satunya negara Muslim yang memiliki senjata nuklir, turut mengusulkan pembentukan gugus tugas bersama untuk memantau tindakan Israel serta menyiapkan langkah pencegahan maupun ofensif secara terkoordinasi. Jika pakta pertahanan Muslim bergaya NATO berhasil diadopsi, ini berpotensi mengubah peta keseimbangan kekuatan di Timur Tengah dan menguji kembali peran Amerika Serikat sebagai penjamin keamanan regional.