Pemerintah memberikan sinyal untuk melanjutkan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, seperti yang diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurthi Yudhoyono (AHY). Perpanjangan trase ini merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto, yang telah dinyatakan dalam rapat koordinasi yang dihadiri oleh Kementerian BUMN dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR).
Dalam pernyataannya, AHY mengungkapkan bahwa pembangunan kereta cepat tersebut menjadi prioritas dari Presiden, yang diharapkan dapat menjadi pendorong perubahan yang signifikan. Untuk tindak lanjut, AHY telah mendorong pembentukan satgas kereta cepat, revisi peraturan perundangan, serta percepatan penyusunan RUU Sistranas.
Rapat koordinasi tersebut menghasilkan sejumlah tindak lanjut konkret kepada 18 kementerian dan lembaga, termasuk penyelesaian dokumen akademik RUU Sistranas, identifikasi insentif fiskal, dan penyusunan studi tata ruang dan trase. Kementerian BUMN juga diminta untuk menyesuaikan regulasi pendukung bagi pengembangan jalur kereta cepat.
Pada kesempatan yang berbeda, Menteri BUMN, Erick Thohir, menyatakan dukungan penuh terhadap RUU Sistranas dan proyek kereta kecepatan tinggi. Dalam upayanya untuk memajukan proyek ini, pemerintah meminta tambahan anggaran sebagai langkah menuju kelanjutan pembangunan dan pengembangan kereta api cepat hingga mencapai Surabaya.
Komitmen pemerintah terhadap perpanjangan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung menuju Surabaya terlihat lebih jelas. Di sisi lain, General Manager Corporate Secretary dari KCIC, Eva Chairunisa, menyambut positif rencana tersebut dan menyatakan kesiapan perusahaan untuk mendukung proyek strategis nasional tersebut.
Secara terkait, Pembangunan proyek Kereta Cepat Whoosh juga menjadi sorotan karena besarnya biaya proyek dan sumber pendanaan. Komposisi pemegang saham PSBI dan Beijing Yawan HSR Co. Ltd. merupakan bagian dari pendanaan proyek tersebut, yang diharapkan dapat memberikan dampak yang positif terutama dalam efisiensi waktu bertransportasi bagi masyarakat.