Berita  

Tragedi Gaza: 8 Anak Tewas dalam Serangan Israel pada Antre Bantuan Gizi

Serangan udara Israel di Jalur Gaza telah menyebabkan korban jiwa, termasuk anak-anak yang tak berdosa. Dari total 66 korban tewas, delapan di antaranya adalah anak-anak yang sedang menunggu giliran untuk menerima suplemen gizi di luar sebuah klinik di Deir el-Balah pada hari Kamis. Menurut UNICEF, salah satu dari mereka adalah seorang balita berusia satu tahun yang baru saja mengucapkan kata pertamanya sebelum meninggal dunia. Ibunya juga terluka parah dalam serangan tersebut.

Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell, menegaskan bahwa tidak sepatutnya ada orang tua yang harus merasakan tragedi semacam itu. Badan kemanusiaan asal Amerika Serikat, Project HOPE, mengelola klinik tempat para korban menunggu untuk mendapatkan perawatan malnutrisi dan penyakit lainnya. Presiden dan CEO Project HOPE, Rabih Torbay, menyatakan bahwa serangan tersebut adalah tindakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum humaniter internasional.

Sementara itu, seorang saksi mata bernama Yousef Al-Aydi menyebutkan bagaimana serangan tiba-tiba terjadi tanpa peringatan yang cukup. Militer Israel, di sisi lain, mengonfirmasi bahwa sasaran serangan adalah seorang militan Hamas di Deir el-Balah yang terlibat dalam serangan sebelumnya. Meskipun militer menyatakan menyesal atas korban sipil, warga di lokasi bertanya-tanya mengapa anak-anak dan warga sipil harus menjadi korban.

Serangan udara lainnya dilaporkan terjadi di wilayah lain di Gaza, menewaskan dan melukai sejumlah warga. Data dari PBB menunjukkan jumlah korban warga di sekitar lokasi distribusi bantuan yang terus meningkat sejak Israel mulai membuka akses bantuan secara terbatas. Konflik antara Israel dan Hamas telah menelan korban jiwa di kedua pihak, mengakibatkan jumlah korban warga sipil yang terus meningkat sejak perang meletus pada tahun 2023.

Source link