Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Mari Elka Pangestu, menekankan pentingnya Indonesia untuk memperhatikan dampak berbagai isu eksternal dan domestik terhadap ekonomi negara. Perang dagang antara AS dan China yang belum berakhir, ketidakpastian tarif impor AS, serta ketegangan di Timur Tengah merupakan hal-hal yang perlu diwaspadai karena dapat berdampak besar pada ekonomi Indonesia.
Di sisi lain, kondisi makroekonomi Indonesia tengah dihadapi dengan perlambatan daya beli, belum pulihnya investasi, kontraksi di sektor manufaktur, dan kurang optimalnya belanja pemerintah yang juga mempengaruhi prospek ekonomi dalam negeri. Mari Elka Pangestu menyoroti pentingnya strategi untuk mengatasi tekanan dari luar maupun dalam negeri guna mencapai target pertumbuhan ekonomi di atas 5%. Langkah-langkah strategis tersebut antara lain meliputi deregulasi struktural untuk menarik investasi serta realokasi anggaran ke sektor-sektor yang dapat meningkatkan permintaan dan menciptakan lapangan kerja.
DEN juga mencanangkan 3 strategi utama untuk menghadapi tantangan saat ini, di antaranya memastikan bahwa negosiasi tarif impor AS ke Indonesia berhasil tanpa merugikan sektor padat karya, melakukan reformasi di dalam negeri untuk meningkatkan daya tarik investasi, dan menggalakkan revitalisasi sektor padat karya. Pemikiran terperinci mengenai upaya DEN dalam menghadapi gejolak ekonomi bisa disimak dalam dialog antara Safrina Nasution dengan Mari Elka Pangestu di acara Squawk Box, CNBC Indonesia (Jumat, 04 Juli 2025).