Israel menuduh Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza menampung kelompok Hamas. Pemerintah Israel menyebut RS tersebut digunakan oleh otoritas Jalur Gaza untuk menyembunyikan markas operasinya di bawah tanah.
RS Indonesia membantah tuduhan tersebut. Bersama RS utama Gaza, RS al-Shifa dan RS Sheikh Hamad yang didanai oleh Qatar juga dituduh melakukan hal yang sama.
RS Indonesia mengatakan bahwa mereka membangun rumah sakit tersebut untuk membantu orang lain sesuai dengan kebutuhan warga Gaza. Mereka mengatakan bahwa tuduhan Israel merupakan prasyarat agar mereka dapat menyerang rumah sakit Indonesia di Gaza.
Juru bicara militer Israel (IDF), Brigjen Daniel Hagari, mengatakan bahwa markas Hamas berada di bawah sejumlah rumah sakit di Gaza, termasuk RS Indonesia di bagian utara Gaza. Dia membandingkan citra satelit area rumah sakit sejak 2010 di mana terdapat pos Hamas di dekatnya.
Menurutnya, Hamas menggunakan rumah sakit sebagai bangunan untuk menyamarkan operasi mereka dan sebagai perisai jika pasukan Israel melakukan serangan udara ke sana. Dia juga mengatakan bahwa Hamas mengambil bahan bakar dari rumah sakit dan menimbunnya di bawahnya.
Namun, pejabat dari RS Indonesia membantah tuduhan tersebut. Mereka mengatakan bahwa tidak ada terowongan di bawah rumah sakit dan bahan bakar serta generator listriknya disimpan di gedung terpisah di dekatnya untuk alasan keamanan.
RS Indonesia merupakan satu-satunya rumah sakit operasional yang tersisa di bagian utara Gaza. Banyaknya jumlah korban luka memaksa rumah sakit bekerja melebihi kapasitasnya karena kekurangan pasokan medis dan bahan bakar.