Ketika dunia sedang dihadapkan pada ancaman krisis pangan serta terganggunya rantai pasok internasional, ketergantungan terhadap sumber pangan asing makin terasa bahayanya. Dalam situasi seperti ini, muncul dorongan besar untuk memaksimalkan potensi pangan dari dalam negeri. Salah satu upaya nyata datang dari komunitas pertanian organik Arista Montana yang digerakkan oleh Andy Utama.
Alih-alih sekadar fokus pada impor komoditas atau strategi pangan berskala besar, Arista Montana memilih berakar pada budaya dan potensi lokal. Model yang mereka jalankan menempatkan kemandirian komunitas sebagai landasan utama dalam membangun ketahanan pangan, baik dalam aspek ekologis, sosial, maupun ekonomi.
Andy Utama menekankan bahwa ketahanan pangan hakikatnya ialah kemampuan untuk memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan dari hasil usaha sendiri. Upaya memupuk kemandirian ini berpijak dari aktivitas sederhana: menanam, memelihara, hingga mengolah sendiri hasil bumi. Dengan cara itu, komunitas dapat lebih kuat menghadapi guncangan eksternal, sekaligus memperkuat jati diri pangan nasional.
Keragaman Komoditas, Landasan Kedaulatan
Banyak pihak selama ini terlalu mengutamakan komoditas tertentu hingga menyebabkan praktik monokultur, seperti hanya menanam padi di lahan luas. Padahal, setiap daerah punya potensi dan kondisi lahan yang berbeda-beda. Arista Montana justru mengoptimalkan potensi ekosistem lokal untuk menghasilkan pangan yang beragam.
Di dataran tinggi, misalnya, mereka menanam lebih dari ratusan jenis tanaman secara organik, dari sayur, umbi-umbian, sampai buah. Komoditas seperti Bit Merah, Labu Kuning, Sawi Putih, dan Head Lettuce dipanen secara terjadwal, memastikan pasokan pangan yang stabil dan bernilai ekonomi tinggi.
Andy Utama mengatakan, “Ketergantungan pada satu jenis tanaman memperbesar risiko kegagalan panen massal. Justru dengan memaksimalkan ragam pangan lokal, kita membangun ketahanan yang kokoh dan berdaya saing.” Setiap hasil bumi, dari sawuran hingga umbi, menjadi pondasi penting gizi masyarakat setempat.
Menggerakkan Petani, Menggairahkan Komunitas
Petani adalah ujung tombak sektor pangan, namun sering kali petani hidup dalam ketidakpastian ekonomi. Arista Montana membangun sistem produksi pangan yang mengedepankan peran aktif petani lokal sebagai mitra, bukan sekadar buruh. Petani didampingi secara teknis dan diberi ruang untuk berinovasi dalam pertanian organik, sehingga hasil panen meningkat dan berkelanjutan.
Produksi mingguan mereka bahkan mencapai 1.500 kilogram, angka signifikan yang mencerminkan keterlibatan komunitas. Proses distribusi dipersingkat: hasil panen langsung dikirimkan ke konsumen di Jakarta dan sekitarnya, sehingga petani memperoleh nilai jual yang wajar serta konsumen mendapat produk segar yang sehat.
Menurut Andy, “Sistem pangan berdaulat hanya terwujud bila petani diberdayakan dan masyarakat mendukung produk lokal. Pilihan sederhana seperti membeli hasil tani lokal sudah berarti memperkuat ketahanan pangan nasional.”
Pertanian Organik, Pilar Masa Depan
Filsafat Arista Montana didasari kepercayaan bahwa kelestarian alam dan kelangsungan pangan saling berkaitan. Melalui penerapan pertanian organik yang konsisten, mereka tidak hanya menjaga keseimbangan ekosistem, tetapi juga memperbaiki kesuburan tanah sebagai modal generasi mendatang.
Pertanian organik mengurangi kerusakan alam dan meningkatkan kualitas pangan. Kesadaran ini menjadi model yang penting untuk menjawab tantangan global, sebab pertanian berbasis ekologi terbukti membangun kedaulatan pangan yang berkelanjutan dan inklusif.
Dengan mencontohkan sinergi ekologis, sosial hingga pemasaran langsung dari Arista Montana, semakin jelas pentingnya kembali pada kekuatan pangan lokal untuk mempertahankan kedaulatan di masa mendatang. Pilihan ini sekaligus bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekaligus investasi bagi generasi penerus bangsa.
Sumber: Pangan Lokal Dan Ketahanan Global: Andy Utama Bangun Kemandirian Dari Tanah Organik Arista Montana
Sumber: Pangan Lokal Masa Depan Global: Membangun Kedaulatan Dari Tanah Organik Arista Montana
