Kabar mengenai masuknya kosakata baru “galgah” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) belakangan ini ramai dibicarakan di media sosial. Viralnya kata ini dimulai dari unggahan penyanyi dan influencer Bunga Reyza di platform TikTok. Secara resmi, kata “galgah” sudah tercantum dalam KBBI edisi VI dengan arti lawan dari “haus”. Meskipun tergolong sebagai onomatope atau tiruan bunyi, kata ini tidak memiliki akar etimologis yang jelas karena merupakan hasil kreativitas penciptanya. Meski demikian, kata “galgah” digunakan secara informal, sementara bentuk baku dari lawan kata “haus” sebelumnya adalah “palum”. “Palum” sendiri telah diakui sebagai bentuk baku sejak tahun 2024 dan berasal dari bahasa Batak.
Awal mula kemunculan kata “galgah” dimulai dari video yang diunggah oleh Bunga Reyza di akun TikTok pribadinya. Dalam video tersebut, dia bercerita mengenai kebutuhan akan lawan kata dari “haus” yang tidak tersedia. Ide untuk menciptakan kata “galgah” muncul secara spontan dan akhirnya diakui dan dimasukkan ke dalam KBBI oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Masuknya kata ini menunjukkan kontribusi generasi muda dalam memperkaya kosakata bahasa Indonesia dan menunjukkan bahwa bahasa terus berkembang seiring dengan dinamika sosial masyarakat.
Bagi yang ingin mengusulkan kosakata baru ke KBBI, Badan Bahasa menyediakan cara resmi secara daring. Langkah-langkahnya meliputi membuka situs resmi KBBI daring, membuat akun pengguna, mengisi formulir usulan yang mencakup kata, arti, kelas kata, dan bukti penggunaan, serta mengirimkan usulan untuk proses penyuntingan oleh editor Badan Bahasa. Usulan dapat dipantau melalui akun pengguna dan jika disetujui, kata tersebut akan dimasukkan dalam pembaruan KBBI berikutnya. Semua proses ini bertujuan untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia dan menjaga kelangsungan perkembangan bahasa sesuai dengan perkembangan zaman.
