Ubi talas, atau yang dikenal sebagai taro root, merupakan sayuran umbi berpati yang tumbuh di Asia, termasuk Indonesia. Warna luar talas adalah cokelat dengan daging putih ungu yang mirip dengan kentang. Rasanya agak manis, kaya serat, dan nutrisi. Talas dapat dijadikan pilihan hidangan sehat dengan berbagai metode pengolahan seperti digoreng atau direbus.
Dalam setiap 132 gram talas yang sudah matang mengandung sekitar 187 kalori, 6,7 gram serat, dan berbagai nutrisi penting seperti mangan, vitamin B6, vitamin E, kalium, tembaga, vitamin C, fosfor, dan magnesium. Beberapa manfaat kesehatan talas termasuk pengaturan gula darah, kesehatan usus, potensi penurunan berat badan, pengurangan risiko penyakit jantung, dan sifat antikanker.
Talas mengandung dua jenis karbohidrat yang bermanfaat untuk mengontrol gula darah yakni serat dan pati resisten. Serat membantu memperlambat penyerapan karbohidrat dan pati resisten tidak meningkatkan gula darah. Kombinasi keduanya membuat talas menjadi pilihan yang baik untuk penderita diabetes. Selain itu, karena kandungan serat dan pati resisten, talas juga baik untuk kesehatan usus karena memberikan makanan bagi mikroba baik di saluran pencernaan.
Studi menunjukkan bahwa konsumsi serat dapat membantu menurunkan berat badan dan lemak tubuh. Serat dalam talas membantu membuat perasaan kenyang lebih lama dan mengurangi asupan kalori, yang berkontribusi pada penurunan berat badan jangka panjang. Serat dan pati resisten dalam talas juga berperan dalam menurunkan risiko penyakit jantung.
Talas juga mengandung senyawa polifenol, seperti quercetin, yang memiliki sifat antikanker. Quercetin adalah antioksidan kuat yang melindungi tubuh dari radikal bebas yang berlebihan yang dapat menyebabkan perkembangan kanker. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak talas dapat menghentikan penyebaran beberapa sel kanker tertentu, meskipun penelitian pada manusia masih perlu dilakukan.
Penting untuk diingat bahwa talas tidak boleh dimakan mentah karena mengandung senyawa pahit yang disebut kalsium oksalat. Senyawa ini bisa menyebabkan rasa gatal pada mulut dan tenggorokan jika tidak dimasak terlebih dahulu. Setelah dimasak, talas aman untuk dikonsumsi dan dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan yang dijelaskan di atas.












