Menjadi Orangtua: Bisa Menjadi Ancaman bagi Cinta Pasangan?

Menjadi orang tua sering dianggap sebagai puncak kehidupan berpasangan karena membawa kebahagiaan baru, ritme baru, dan tanggung jawab baru yang tidak seimbang. Namun, di balik semua itu, pasangan menghadapi pergeseran dalam cara mereka mencintai satu sama lain. Penelitian psikologi selama beberapa dekade memberikan hasil yang bertolak belakang tentang efek kelahiran anak terhadap hubungan romantis.

Studi menunjukkan bahwa menjadi orang tua dapat mempererat ikatan antara pasangan karena tanggung jawab bersama. Namun, ada juga temuan yang menunjukkan pasangan tanpa anak cenderung memiliki hubungan yang lebih stabil karena tekanan emosional, kelelahan permanen, dan tekanan finansial dapat mengikis keintiman. Untuk menjawab kebingungan ini, ilmuwan dari Universitas Wroclaw melakukan studi lintas budaya terbesar yang menunjukkan bahwa pasangan dengan anak sering melaporkan tingkat cinta romantis yang lebih rendah dibanding pasangan tanpa anak.

Hasil dari penelitian yang diterbitkan di jurnal Human Nature menunjukkan bahwa kehadiran anak, bukan jumlahnya, berkorelasi negatif dengan kadar cinta romantis pada pasangan yang hidup di masyarakat modern dan urban. Profesor psikologi dari MSH Medical School menyatakan bahwa menjadi orang tua membawa kebahagiaan baru tetapi juga menguji kedekatan emosional antarpasangan. Menjaga cinta setelah menjadi orang tua membutuhkan kesadaran dan usaha, karena tekanan finansial, kurang tidur, dan kelelahan emosional dapat menurunkan rasa kedekatan dan daya tarik fisik antara pasangan. Jadi, menjaga hubungan romantis setelah memiliki anak adalah proses yang membutuhkan upaya dan keinginan untuk tetap saling mendukung di tengah kelelahan yang sama.

Source link