Hubungan antara Bermain Video Game dan Gejala ADHD

Pada zaman di mana anak-anak semakin akrab dengan layar, banyak orang tua mengkhawatirkan dampaknya terhadap kemampuan fokus generasi muda. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara bermain game dan gangguan hiperaktivitas dan kekurangan perhatian (ADHD).

Terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk bermain game dapat memicu gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak-anak. Namun, di sisi lain, anak-anak dengan ADHD cenderung tertarik pada game karena otak mereka merespons dunia digital dengan baik.

Penelitian terbaru oleh Laura Masi dan tim peneliti dari Kanada menemukan hubungan yang mengkhawatirkan antara anak-anak yang menderita ADHD dengan video game. Dalam penelitian tersebut, 280 anak berusia 4 hingga 12 tahun dilibatkan untuk menelusuri pola penggunaan game, durasi bermain, tingkat kecanduan, dan pengaruh usia serta jenis kelamin.

Hasil riset menunjukkan bahwa anak-anak dengan ADHD cenderung memiliki tingkat kecanduan game yang lebih tinggi daripada anak-anak tanpa ADHD. Mereka juga cenderung menghabiskan lebih banyak waktu untuk bermain game, terutama jika gejala ADHD yang mereka alami semakin parah.

Meskipun ada beberapa riset yang mencoba menunjukkan efek yang berbeda, kesimpulan umumnya adalah bahwa waktu bermain game tidak begitu memengaruhi rentang perhatian. Namun, ada peringatan khusus untuk anak di bawah usia empat tahun terkait paparan layar, yang dapat berdampak pada kemampuan fokus di kemudian hari.

Demi kesejahteraan anak-anak, para ahli merekomendasikan agar waktu bermain game dibatasi, terutama untuk anak yang mengalami masalah perhatian atau hiperaktivitas. Selain itu, mereka juga menyarankan untuk memberikan kesempatan anak untuk bermain di luar layar, mengembangkan imajinasi, dan menikmati interaksi langsung dengan lingkungan sekitarnya.

Source link