Pengalaman masa kecil memiliki dampak penting terhadap keberanian dan ketekunan seseorang di masa dewasa. Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Psychological Reports menemukan bahwa baik pengalaman positif maupun negatif dalam masa kecil berperan dalam membentuk kemampuan seseorang untuk bertahan dan mengatasi tantangan dalam mencapai tujuan jangka panjang. Kunci dalam hubungan ini adalah kemampuan individu dalam mengelola emosi. Grit, yang merupakan semangat dan ketekunan dalam mencapai tujuan jangka panjang, telah diakui sebagai prediktor kesuksesan. Namun, bagaimana pengalaman masa kecil membentuk sifat ini masih menjadi misteri.
Untuk menjawab pertanyaan ini, peneliti memfokuskan penelitiannya pada generasi Z, dengan hipotesis bahwa regulasi emosi dapat menjadi kunci untuk menjelaskan bagaimana pengalaman masa kecil mempengaruhi tingkat kegigihan di masa dewasa. Studi yang dilakukan terhadap 548 orang dewasa muda di India menunjukkan bahwa individu yang memiliki pengalaman masa kecil negatif cenderung memiliki tingkat grit dan regulasi emosi yang lebih rendah, sementara mereka yang mengalami pengalaman masa kecil positif menunjukkan tingkat grit dan regulasi emosi yang lebih tinggi.
Hasil studi menunjukkan bahwa regulasi emosi memediasi hubungan antara pengalaman masa kecil dan tingkat kegigihan seseorang. Pengalaman negatif menghambat kemampuan seseorang dalam mengatur emosi, sedangkan pengalaman positif memperkuat kemampuan tersebut, yang kemudian membantu dalam membangun ketekunan untuk mencapai tujuan jangka panjang. Meskipun demikian, peneliti juga mengakui adanya keterbatasan dalam studi ini, mengingat hasil didasarkan pada kuesioner laporan diri dan sampel penelitian yang terbatas pada remaja dewasa muda di India. Meski begitu, temuan ini memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana pengalaman masa kecil dapat membentuk karakter seseorang di masa dewasa.










