Berita  

Ancaman Baru Trump pada Update Terkini Gaza

Upaya mempertahankan gencatan senjata di Jalur Gaza kembali diuji pada Rabu (15/10/2025) ketika truk-truk bantuan kemanusiaan mulai masuk ke Gaza. Israel bersiap untuk membuka kembali perlintasan Rafah di tengah ketegangan baru terkait pengembalian jenazah sandera Israel oleh Hamas. Israel sebelumnya mengancam akan menutup Rafah dan memotong pasokan bantuan jika Hamas tidak segera mengembalikan jenazah sandera yang telah tewas.

Pada Rabu dini hari, Hamas menyerahkan beberapa jenazah sandera Israel, diikuti dengan dua peti tambahan pada malam harinya. Israel telah menyiapkan pembukaan Rafah untuk warga Gaza dan rencananya 600 truk bantuan akan melintasi perbatasan pada hari yang sama. Di Washington, Presiden Donald Trump memberikan peringatan keras kepada Hamas dan mengatakan bahwa AS akan mendukung upaya Israel jika Hamas tidak mematuhi kesepakatan gencatan senjata.

Meskipun pasukan Israel sudah mundur ke “garis kuning” di luar kota-kota besar Gaza sesuai dengan perjanjian gencatan senjata, kekerasan masih terus terjadi. Beberapa faksi bersenjata Palestina mendukung penumpasan yang dilakukan Hamas terhadap klan lokal yang dicurigai bersekongkol dengan Israel. Meskipun ada kecaman internasional terhadap eksekusi yang dilakukan oleh Hamas, Trump mendukung operasi mereka sebagai upaya menegakkan ketertiban.

Situasi di Gaza tetap tegang, dengan sejumlah jenazah yang masih belum dikembalikan dan kekerasan yang berlanjut di wilayah tersebut. Meskipun demikian, upaya untuk mempertahankan gencatan senjata terus dilakukan dengan harapan dapat mencapai stabilitas dasar di Gaza. Erencanaan pembentukan pasukan internasional untuk memantau situasi di Gaza juga sedang dipertimbangkan sebagai bagian dari tahap lanjutan kesepakatan damai antara Israel dan Palestina.

Source link