Berita  

Update Konflik Perbatasan Afghanistan-Pakistan: Korban Jiwa Melonjak

Ketegangan di perbatasan Pakistan dan Afghanistan meningkat tajam setelah bentrokan bersenjata semalam diklaim menewaskan ratusan tentara. Pertempuran ini merupakan yang paling serius sejak Taliban mengambil alih kekuasaan di Kabul pada tahun 2021. Militer Pakistan melaporkan bahwa 23 tentaranya tewas dalam pertempuran di sepanjang wilayah perbatasan barat laut, sementara pihak Taliban melaporkan sembilan anggotanya juga terbunuh. Namun, kedua pihak tidak memiliki bukti yang dapat diverifikasi secara independen terkait jumlah korban di kubu lawan. Pakistan mengklaim telah menewaskan lebih dari 200 pejuang Taliban dan sekutunya, sementara Taliban menyebut lebih dari 58 tentara Pakistan tewas dalam baku tembak tersebut.

Konfrontasi ini terjadi di tengah hubungan yang memburuk antara Islamabad dan pemerintahan Taliban, dengan Pakistan menuduh bahwa militan yang menyerang wilayahnya berlindung di Afghanistan, tudingan yang ditolak oleh pihak Taliban. Serangan udara Pakistan yang terjadi sebelumnya di wilayah Kabul dan pasar di Afghanistan timur memicu bentrokan terbaru ini. Meski belum diakui secara resmi oleh Islamabad, pejabat keamanan Pakistan menyatakan pasukan mereka menembakkan senjata artileri dan senjata berat setelah pos-pos perbatasan ditembaki pasukan Taliban.

Pakistan menutup seluruh jalur lintas perbatasan sepanjang 2.600 kilometer dengan Afghanistan, yang dikenal sebagai Garis Durand. Penutupan jalur ini memperparah situasi ekonomi masyarakat di sepanjang perbatasan, di mana perdagangan lintas batas menjadi sumber penghidupan utama bagi ribuan warga. Kabul telah menghentikan serangan setelah permintaan dari Qatar dan Arab Saudi yang menyatakan keprihatinannya atas meningkatnya konflik bersenjata di kawasan itu. Taliban menyatakan bahwa Afghanistan kini aman tanpa ancaman di seluruh wilayahnya, namun tetap komitmen untuk mempertahankan kedaulatan negara tersebut.

Source link