Ben Sulayem Potensial Kembali Sebagai Presiden FIA

Pada bulan Desember ini, harapan para kandidat untuk menggulingkan presiden FIA, Mohammed Ben Sulayem, tampaknya akan berakhir karena tidak ada pesaing yang memenuhi syarat. Ben Sulayem berencana untuk memasuki masa jabatan kedua sebagai presiden FIA dalam Sidang Umum yang akan digelar di Tashkent, Uzbekistan. Meskipun ada tiga kandidat potensial lainnya, termasuk mantan steward F1 Tim Mayer, pembalap Swiss Laura Villars, dan presenter TV asal Belgia, Virginie Philippot, namun belum ada satu pun yang mampu mengajukan tim yang sesuai syarat. Setiap kandidat untuk berbagai posisi di FIA harus memenuhi syarat tertentu, termasuk menjadi anggota Dewan Motor Sport Dunia.

Kegagalan para kandidat untuk merekrut seorang pejabat Amerika Selatan menjadi salah satu alasan sulitnya para pesaing Ben Sulayem. Meskipun sebelumnya ada upaya untuk mencalonkan presiden baru, dukungan yang diterima oleh Ben Sulayem dari klub-klub serta presiden federasi Amerika Selatan membuat tantangan bagi para kandidat lain. Meskipun terdapat kritik terhadap Ben Sulayem atas konsolidasi kekuasaan dan serangkaian pengunduran diri pejabat tinggi di FIA, termasuk Mayer dan CEO Natalie Robyn, namun dukungan yang diterimanya dari berbagai wilayah membuatnya sulit untuk dikalahkan.

Meskipun Mayer, salah satu pesaing Ben Sulayem, melakukan tur keliling benua untuk menggalang dukungan, namun prediksinya bahwa mengalahkan sang presiden akan sulit terbukti benar. Hal ini karena Ben Sulayem juga mendapatkan dukungan yang kuat di Asia dan Afrika. Meskipun terdapat perubahan statuta dan kode etik FIA yang diprakarsai oleh Ben Sulayem, namun hal ini tidak cukup untuk melawan kekuatan dan dukungan yang telah tersusun rapat untuk sang presiden. Meskipun demikian, harapan para kandidat untuk menggeser Ben Sulayem sebagai presiden FIA tampaknya akan sirna dalam Sidang Umum bulan Desember nanti.

Source link