Partai Buruh menegaskan sikap resmi terkait dengan dinamika politik dan sosial saat ini di Indonesia, terutama dalam menghadapi aksi demonstrasi besar yang terjadi belakangan ini. Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menekankan bahwa pihaknya selalu berada di barisan rakyat dalam mendukung tuntutan perbaikan sistem, namun menolak dengan tegas segala bentuk aksi anarkisme yang merugikan masyarakat. Buruh juga menyampaikan belasungkawa atas kehilangan almarhum Affan Kurniawan, pekerja ojol yang menjadi korban dalam aksi tersebut.
Selain menolak anarkisme, Partai Buruh juga meminta aparat untuk menghentikan tindakan represif yang berpotensi merugikan nyawa demonstran. Mereka menegaskan pentingnya aparat bertindak dengan adil, humanis, dan sabar dalam menghadapi situasi seperti ini.
Partai Buruh juga memberikan dorongan untuk melakukan reformasi di DPR, dengan menuntut perbaikan internal seperti penghentian tunjangan perumahan anggota dewan. Mereka meminta adanya sanksi bagi anggota DPR yang tidak pantas, serta menekan pemerintah dan DPR untuk mempercepat pembahasan lima RUU prioritas yang dianggap penting.
Ada pula tuntutan konkret dari Partai Buruh untuk beberapa sektor, mulai dari pekerja ojol, buruh, siswa dan mahasiswa, hingga rakyat miskin. Semua tuntutan tersebut disuarakan sebagai upaya untuk menciptakan kondisi yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Meskipun kritis terhadap kondisi saat ini, Partai Buruh tetap memberikan dukungan kepada pemerintah Prabowo Subianto. Mereka mencermati bahwa dukungan tersebut harus diikuti dengan pemenuhan tuntutan dari berbagai elemen masyarakat agar stabilitas negara tetap terjaga. Partai Buruh berkomitmen untuk terus mengingatkan pemerintah agar tuntutan rakyat segera diwujudkan.